Find Us On Social Media :
RH Petrogas Ltd. melalui Petrogas (Basin) Ltd. menjadi operator di Wilayah Kerja Kepala Burung yang berada di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya (Dok S Jumar Sudiyana)

SKK Migas: Masa Depan Industri Gas Nasional di Bumi Cenderawasih

Jumar Sudiyana - Selasa, 6 Agustus 2024 | 15:59 WIB

Sorong,Sonora.Id – Potensi sumber daya gas bumi di Indonesia masih berlimpah ditandai adanya temuan-temuan baru dengan jumlah cadangan gas yang sangat besar. Penemuan beberapa lokasi cadangan gas di Papua dan Maluku diharapkan ikut mencerahkan bisnis industri hulu gas Indonesia. Selain itu dengan adanya temuan gas baru itu memantik ramalan masa depan industri hulu minyak dan gas bumi Indonesia akan semakin optimis.

Data Indonesian Petroleum Association (IPA) mencatat, kebutuhan gas Indonesia diproyeksikan akan meningkat 4 kali lipat dalam periode 2020-2050. Peran gas dalam bauran energi juga akan bertambah dari 21% pada 2020, menjadi 22% (2030), dan terus bertambah menjadi 24% (2050). Gas bumi berperan penting menjadi penyokong dalam Upaya mendukung ketahanan energi di tanah air, dengan pertimbangan emisi yang relatif lebih rendah. Selain itu, dapat menekan impor migas untuk mengurangi defisit neraca perdagangan nasional.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat bahwa kawasan Indonesia timur merupakan tumpuan harapan bagi industri hulu migas Indonesia. Hal tersebut disampaikan Wakil Kepala SKK Migas Shinta Damayanti saat kunjungan lapangan lapangan bersama media ke Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Petrogas Basin Ltd, Sorong, Papua Barat Daya, akhir Desember 2023 lalu.

"Kawasan Indonesia timur menjadi harapan baru industri hulu migas tanah air dalam mencapai target produksi migas 2030 yaitu 1 juta barel per hari dan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari," ujar Shinta.

Shinta menambahkan, diera transisi energi saat ini, gas bumi memainkan peranan yang semakin penting karena tidak hanya menjadi sumber energi dan penerimaan negara, tetapi juga sebagai sumber bahan baku industri dan multiplier effect bagi masyarakat sekitarnya.

“Kami mengharapkan agar kontribusi yang diberikan oleh KKKS Petrogas Basin Ltd. semakin ditingkatkan guna memberikan dampak positif yang besar kepada masyarakat Indonesia dan khususnya masyarakat di Papua Barat,” ujarnya kepada wartawan.

Baca Juga: Peduli Lingkungan, Pertamina EP Papua Rehabilitasi 1000m2 Terumbu Karang di Sorong

Dalam kesempatan yang sama General Manager Petrogas (Basin) Ltd. Alfian Telaumbanua menuturkan bahwa, Blok Sorong atau Kepala Burung dapat menghasilkan lebih dari 4.500 barel minyak per hari dan dapat memproduksi lebih dari 20 juta standar kaki kubik gas per harinya.

“Total produksi minyak mentah maupun gas dari Wilayah Kerja Sorong diperuntukkan bagi kebutuhan dan ketahanan energi domestik,” kata Alfian.

Selain minyak mentah untuk kebutuhan lokal Papua Barat Daya, produksi gas juga disuplai ke perusahaan daerah Kabupaten Sorong untuk pembangkit tenaga listrik di Kabupaten Sorong dan Kota Sorong, Papua Barat Daya, dan juga termasuk suplai gas rumah tangga melalui Jaringan Gas Nasional.

BUMDes Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Arar

Sebagai bentuk tanggung jawab Perusahaan dan masyarakat sekitar SKK Migas dan Petrogas Basin, Ltd Sorong ikut berperan aktif dalam menggenjot pembangunan dan kemandirian ekonomi masyarakat di sekitar Wilayah Kerja Kepala Burung dengan cara menginisiasi pembinaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di wilayah Kampung Arar, Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Sejak tahun 2018, Petrogas (Basin) Ltd. telah membina BUMDes Arar Berdikari melalui berbagai program pelatihan dasar, peningkatan kapasitas, hingga dukungan sertifikasi. BUMDes Arar Berdikari memulai kegiatannya dengan ruang lingkup kegiatan binaan diantaranya usaha penangkapan ikan, pengolahan rumput laut, dan pembuatan bakso ikan.

“BUMDes Arar Berdikari mampu menyuplai ikan laut segar yang berasal dari nelayan Kampung Arar hingga 2 ton per bulannya kepada Petrogas (Basin) Ltd,” ujar General Manager Petrogas (Basin) Ltd., Alfian Telaumbanua kepada sejumlah awak media dari Jakarta di Arar Gas Plant, Kabupaten Sorong.

Alfian menambahkan melalui BUMDes Arar Berdikari, para nelayan mampu memberdayakan kaum ibu - ibu yang sebelumnya hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga, hingga menjadi produktif dan mampu mensuport ekonomi keluarga dengan produksi olahan seperti bakso ikan, rumput laut untuk kebutuhan konsumsi harian pekerja Petrogas (Basin) Ltd.

Sementara itu Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro menyampaikan Program Pemberdayaan Masyarakat yang dilakukan KKKS menjadi bukti bahwa keberadaan industri migas dapat memberikan dampak yang positif dan berkontribusi bagi masyarakat di sekitar wilayah KKKS. 

“Alasan hingga saat ini industri migas masih dibutuhkan, karena selain untuk pemenuhan kebutuhan energi nasional, multiplier effect dari industri ini memberikan peningkatan pemberdayaan ekonomi yang langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat lokal,” kata Hudi.

Sejak 2016 RH Petrogas Ltd. melalui Petrogas (Basin) Ltd. menjadi operator di Wilayah Kerja Kepala Burung yang berada di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya dengan total luas wilayah lebih dari 1.000 km persegi.

Petrogas (Basin) Ltd. memiliki dua fasilitas produksi, pertama adalah fasilitas produksi Kasim Production Facility untuk fasilitas produksi minyak mentah dari Lapangan Walio, Wakamuk, Cendrawasih, Kasim, dan Jaya. Kedua adalah Arar Gas dan LPG Plant, yang merupakan fasilitas produksi gas dari Lapangan Arar dan Klalin.