Surakarta, Sonora.ID - Pasar yang menyerupai mall tersebut digadang gadang mampu memuat sekitar 1.500 pedagang dan resmi beroperasi pada 2 pekan yang lalu. Setelah diresmikannya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 27 Juli 2024 kemarin.
Beberapa kios nampak masih sepi dari aktivitas jual beli. Kios kios juga masih terlihat tertutup, hanya beberapa pedagang saja yang telah menempati pasar tersebut. Sebelumnya para pedagang tersebut menempati pasar darurat yang berlokasikan di Lapangan Jegon, Pajang, Laweyan, Surakarta.
Pasar Jongke nantinya juga ditujukan kepada para pedagang yang ada di Pasar Kabangan.
Sebelumnya, Pasar Kabangan identik dengan para pedagang yang menjual berbagai macam perabotan rumah tangga. Dimana Pasar Kabangan nantinya akan diubah menjadi lahan untuk taman kota sekaligus tempat bermain bagi anak-anak.
Namun setelah selesainya tahap revitalisasi pada Pasar Jongke dan bergabungnya Pasar Kabangan, para pedagang masih mengeluhkan terkait sarana dan fasilitas yang ada didalam pasar tersebut.
Lantaran beberapa sarana yang ada didalam pasar tersebut belum mampu untuk memenuhi kebutuhan aktivitas yang berlangsung.
Keluhan yang dialami oleh para pedagang di Pasar Jongke meliputi tingkat daya listrik yang masih belum mencukupi.
Mengingat bahwa dipasar tersebut banyak sekali pedagang yang membutuhkan tenaga listrik yang dipergunkan untuk menggiling bahan baku makanan. Seperti daging maupun mi.
Masalah lain datang juga dari sektor pembuangan limbah. Dimana para pedagang mengeluhkan belum adanya sistem tentang bagaimana pengelolaan limbah yang efektif dan mampu memadai untuk para pedagang.
Khususnya untuk para pedagang kelapa dan tahu yang mencemaskan atas timbulnya bau yang tidak sedap dari sisa pembuangan tersebut.
Kondisi lahan parkir juga dikeluhkan oleh para pedagang. Lokasi parkir yang semrawut tersebut telah menimbulkan kepadatan diarea pasar.