Find Us On Social Media :
Ilustrasi gempa (freepik.com)

Gempa M 7,1 Guncang Jepang Barat Daya, Peringatan Tsunami Aktif

Sienty Ayu Monica - Kamis, 8 Agustus 2024 | 16:35 WIB

Sonora.ID – Jepang dikabarkan diguncang gempa bumi pada Kamis (8/8) sebanyak dua kali, gempa pertama berkekuatan Magnitudo 6,9 dan gempa kedua berkekuatan magnitudo 7,1.

Melansir dari AFP, kedua gempa bumi itu dilaporkan mengguncang lepas pantai Pulau Kyushu, Jepang bagian barat daya pada Kamis (8/8) sore waktu setempat.

Sementara itu, menurut laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa pertama yang berkekuatan Magnitudo 6,9 berpusat di kedalaman 33 kilometer dari permukaan laut, sedangkan gempa kedua berkekuatan Magnitudo 7,1 berpusat di kedalaman 25 kilometer dari permukaan laut.

Laporan televisi nasional Jepang, NHK, menyebut gempa bumi itu memicu peringatan tsunami untuk beberapa wilayah.

Peringatan tsunami itu dirilis untuk wilayah Kyushu dan Shikoku.

Baca Juga: Gempa 7,4 SR di Taiwan, 9 Orang Meninggal Dunia dan Puluhan Terjebak

Dalam laporan NHK disebutkan bahwa gelombang tsunami hingga setinggi satu meter diperkirakan akan menerjang atau telah menerjang area pesisir di kedua wilayah tersebut, usai gempa mengguncang.

"Tsunami akan datang berulang kali. Tolong jangan mendekati pantai dan laut sampai peringatan ini dicabut," kata Badan Meteorologi Jepang, dikutip AFP.

Hingga saat ini belum ada laporan langsung mengenai kerusakan atau korban jiwa.

Adapun beberapa wilayah yang berpotensi terdampak tsunami antara lain Miyazaki, Ehime, Kochi, Oita, Kagoshima timur, dan Kepulauan Tanegashima-Yakushima.

NHK melaporkan tsunami sudah mulai terdeteksi di sejumlah wilayah tersebut yakni Miyazaki dengan tinggi gelombang 50 sentimeter, Kochi setinggi 40 sentimeter, dan Kagoshima setinggi 10 sentimeter.

Baca Juga: KBRI Tokyo & OJK Gelar Edukasi Keuangan Bagi Diaspora dan Pekerja Migran Indonesia di Tokyo, Jepang

Pemerintah Jepang telah membentuk satuan tugas khusus untuk merespons gempa bumi yang terjadi di wilayahnya.

Sebagai informasi, negara kepulauan yang dihuni sekitar 125 juta orang ini, dilanda sekitar 1.500 guncangan setiap tahunnya dan menyumbang sekitar 18 persen gempa bumi yang terjadi di dunia.