Find Us On Social Media :
Pakan Burung dan Ikan Hias Dari Hasil Pengelolaan Sampah Kelurahan Cijagra Kota Bandung, Senin (19/8/2024). (Dok. Diskominfo Bandung)

Kelurahan Cijagra Kota Bandung Sukses Kelola Sampah Organik Jadi Pakan Burung & Ikan Hias

Indra Gunawan - Selasa, 20 Agustus 2024 | 11:11 WIB

Bandung, Sonora.ID - Mengelola sampah organik menjadi pakan burung dan ikan hias adalah solusi inovatif, ramah lingkungan dan bernilai ekonomis yang dilakukan oleh UMKM di Kelurahan Cijagra Kota Bandung.

Sampah seperti sisa sayuran, buah, dan limbah dapur diolah menjadi pakan bergizi bagi burung dan ikan hias. Proses ini melibatkan pengomposan atau fermentasi untuk menguraikan bahan organik menjadi partikel yang mudah dicerna.

Selain mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA, metode ini juga membantu mengurangi biaya pemeliharaan hewan peliharaan. Burung dan ikan hias mendapatkan nutrisi alami dari pakan ini. Inisiatif ini mendorong siklus hidup yang lebih berkelanjutan.

"Pengelolaan sampah di Kota Bandung memberikan dampak positif bagi masyarakat, seperti yang kami lakukan khususnya di Kelurahan Cijagra Kota Bandung yang menghasilkan nilai ekonomis yang cukup menguntungan," ucap Lurah Cijagra Tian Gustian, dikutip dari siaran pers Diskominfo Kota Bandung, Senin (19/8/2024).

"Potensi UMKM di wilayah kami melakukan pengolahan sampah melalui maggot, menghasilkan produk yang sudah diperjual belikan," jelasTian.

Baca Juga: Bulan Oktober, Jabar Siap Ekspor Mangga Gedong Gincu Ke Jepang 

Tian mengungkapkan, pengelolaan maggot memang sudah dilaksanakan oleh 151 kelurahan atau seluruh kelurahan di Kota Bandung. Penanganan sampah, selain memilih dan memilah harus menghasilkan nilai ekonomis.

"Kita membuat olahan dua produk untuk pakan ikan hias dan burung kicau," ungkapnya.

Untuk penjualan, lanjut Tian bisa langsung menghubungi atau DM via instagram ke akun resmi kelurahan Cijagra.

"Kalau mau order tinggal DM saja di sosial media Instagram kelurahan Cijagra," ujarnya.

Menurutnya, hadirnya pakan ikan dan burung tersebut mampu mendorong para petugas untuk menambah penghasilan. Produk tersebut sudah pasti bermanfaat dan produk asli kewilayahan.

"Ini menjadi nilai ekonomis bagi para petugas. Hasilnya bisa dimanfaatkan dan bahan dari maggot ini pun terus berlanjut," pungkasnya.