Find Us On Social Media :
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina (Prokom Banjarmasin)

Pemko Banjarmasin Dorong Literasi untuk Insan Statistik Kelurahan

Eva Rizkiyana - Jumat, 23 Agustus 2024 | 08:07 WIB

Banjarmasin, Sonora.ID – Pemerintah Kota Banjarmasin mendorong peningkatan literasi insan statistik kelurahan lewat gelaran Focus Group Discussion (FGD) Diseminasi Hasil Sementara Pendataan Potensi Desa dan Pencanangan Kelurahan Cinta Statistik Tahun 2024.

Dalam kegiatan yang digelar di salah satu hotel berbintang di Banjarmasin belum lama ini, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) yang jadi leading sector tema tersebut, menghadirkan sejumlah narasumber.

Di antaranya Kepala Diskominfotik Kota Banjarmasin, Windiasti Kartika; Kepala BPS Kota Banjarmasin, Sukma Handayani; dan Kepala Bappeda Litbang Kota Banjarmasin, Ahmad Syauqi.

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, menekankan pentingnya diseminasi sebagai ajang pencocokan dan pembaharuan data keseluruhan di masing-masing kelurahan.

Terutama yang berkaitan dengan data kependudukan yang harus aktual disajikan karena menentukan perencanaan dan kebijakan yang akan diambil pemerintah ke depannya.

“Informasi terkait data yang ada di lingkungan bapak dan ibu, baik itu data kependudukan, sarana prasarana pendukung, pertanian, ekonomi, jasa dan lain sebagainya, ini bisa kita update secara aktual,” tuturnya kepada camat dan lurah se-Kota Banjarmasin selaku produsen data.

Baca Juga: Tingkatkan Transparansi, Juru Parkir di Banjarmasin Dikenalkan QRIS

Ia mengingatkan agar data benar-benar aktual dan valid agar menghasilkan informasi yang tepat juga.

Di sisi lain, Ibnu juga berharap kelurahan punya andil dan kesadaran yang tinggi soal pentingnya Satu Data Indonesia.

Apalagi sejak tahun lalu, BPS Kota Banjarmasin gencar melakukan sosialisasi program Kelurahan Cinta Statistik di 52 kelurahan yang ada di kota ini.

“Tentunya data juga harus jelas, valid dan diperbaharui tiap tahun agar memudahkan petugas pendataan,” jelas Ibnu lagi.

Hal itu menurutnya untuk menghindari munculnya perdebatan dan validitas data yang disajikan.

“Artinya, kelurahan harus punya literasi statistik terhadap validitas data yang disajikan,” pungkasnya.