Find Us On Social Media :
Kepala Divisi Pengembangan Produk Life Science Bio Farma Acep Riza saat Dialog Kesehatan di Ciwidey Kab. Bandung, Kamis (22/8/2024) (Sonora.ID/Gun)

Dialog Kesehatan, Bio Farma Tekankan Aspek Keamanan & Kualitas Vaksin

Indra Gunawan - Sabtu, 24 Agustus 2024 | 15:33 WIB
Bandung, Sonora.ID - Sebagai perusahaan Lifescience di Indonesia, Bio Farma selalu menekankan aspek keamanan serta kualitas dari semua produk vaksin buatannya, seperti diantaranya terhadap vaksin nOPV2 (novel Poliomyelitis tetes tipe 2). 
 
Hal ini disampaikan oleh Acep Riza Wijayadikusumah, Kepala Divisi Pengembangan Produk Life Science Bio Farma dan dr. Mita Puspita, Manajer Uji Klinis Vaksin Bakteri dalam sebuah dialog kesehatan di Pangalengan Kabupaten Bandung, Kamis (22/8/2024).
 
Seminar ini diikuti oleh 40 jurnalis dari berbagai media massa dari Kota Bandung dan Jakarta.
 
Dalam presentasinya, Acep Riza menjelaskan bahwa polio, meskipun bukan penyakit baru, tetap menjadi ancaman serius bagi anak-anak, terutama yang belum diimunisasi. 
 
"Polio dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian karena merusak otot-otot pernapasan. Vaksinasi adalah satu-satunya cara efektif untuk mencegah polio," papar Acep Riza
 
Dijelaskan, vaksin novel poliomyelitis tipe 2 (nOPV2), adalah bagian dari upaya global untuk memberantas polio. 
 
"Vaksin nOPV2 ini sudah dikembangkan sejak 2014 sebagai respons terhadap kebutuhan akan vaksin yang lebih aman dan efektif dalam mencegah polio tipe 2, yang hingga tahun 1999 masih menjadi ancaman ganas di berbagai belahan dunia," ungkapnya.
 
"Vaksin ini sudah terbukti efektif, dengan lebih dari 1 miliar dosis yang telah didistribusikan di 35 negara. Di Indonesia sendiri, sekitar 30 juta dosis vaksin sudah digunakan oleh 15 juta anak," jelas Acep Riza.
 
Lebih lanjut dipaparkan, vaksin nOPV2 yang diproduksi oleh Biofarma, telah melewati serangkaian uji klinis fase 1, 2,  3 yang melibatkan lebih dari 2000 orang dari berbagai belahan dunia. 
 
"Vaksin nOPV2 dapat diterima dengan baik oleh berbagai kalangan, dari orang dewasa, hingga bayi dan anak-anak, termasuk bayi baru lahir," kata Acep Riza.
 
Sementara itu, Manajer Uji Klinis Vaksin Bakteri Bio Farma dr. Mita Puspita, menekankan bahwa proses pembuatan vaksin bukan hal yang sederhana dan mudah.
 
"Pembuatan vaksin dapat memakan waktu antara 7, 10 hingga 15 tahun, mulai dari pengembangan hingga uji klinis dan pengawasan keamanan," ungkap dr. Mita.
 
"Bahkan setelah vaksin beredar, pengawasan harus terus dilakukan melalui post marketing surveillance untuk memastikan keamanannya," jelas dr. Mita.
 
Indonesia melalui Biofarma, kata dr. Mita, menunjukkan kemampuannya dalam inovasi dan kontribusi nyata terhadap kesehatan global. Vaksin nOPV2 hasil produksi Biofarma tidak hanya digunakan di dalam negeri, tetapi juga diekspor ke berbagai negara. 
 
"Ini menunjukkan peran strategis Indonesia dalam memerangi polio dan penyakit lainnya, sekaligus mempromosikan standar kualitas produk yang diakui secara internasional," pungkas dr. Mita.
 
Sedangkan dalam sambutannya, Head of Corporate Communication Bio Farma, Iwan Setiawan mengatakan, sisi lain dari kegiatan ini adalah silaturahmi dan apresiasi dari Bio Farma atas dukungan teman-teman media terhadap Bio Farma selama ini melalui pemberitaan yang positif dan empatik.
 
“Pemberitaan yang mengedukasi publik akan pentingnya vaksin untuk masyarakat tidak saja membuat awareness masyarakat akan kesehatan meningkat, tetapi juga sebagai modal dasar pembangunan kualitas manusia Indonesia yang semakin baik ke depannya,” kata Iwan yang didampingi oleh Manager Hubungan Eksternal Bio Farma Yuni Miyansari.
 
"Dengan komitmen kuat terhadap inovasi dan kemandirian, Bio Farma terus berperan sebagai tulang punggung ketahanan kesehatan nasional dan global, memastikan bahwa setiap anak di dunia memiliki akses ke vaksin yang aman, berkualitas, dan efektif," pungkas Iwan.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Baca Juga: Shadiq Akasya Sebut Bio Farma Harus Jadi Pendorong Inovasi Kesehatan Global Dengan Kolaborasi & Teknologi Terdepan