Find Us On Social Media :
INDEX (Innovative Design Exhibition) berlangsung di kota Makassar (Dok Sonora.id)

Pertama di Sulawesi, INDEX Pamerkan 37 Brand Industri Bahan Bangunan

Dian Mega Safitri - Jumat, 30 Agustus 2024 | 19:01 WIB

Makassar, Sonora.ID - Mitrapabrik.com menggelar pameran bertajuk INDEX (Innovative Design Exhibition) di kota Makassar, sekaligus pertama kalinya di Pulau Sulawesi. Acara berlangsung hanya sehari yakni pada Kamis, 29 Agustus 2024, di The Rinra Hotel, Nusantara Hall. Sedikitnya terdapat beragam produk dan layanan terkemuka yang berasal dari 37 brand industri bahan bangunan.

Managing Directror Mitrapabrik, Antonius Yan Halim mengatakan, INDEX merupakan sebuah acara roadshow building material exhibition yang berkeliling ke kota-kota besar di Indonesia setiap bulannya. Sebagai jaringan dari sekumpulan brand di dunia bahan bangunan, terutama finished goods, Mitrapabrik.com mengintegrasikan desain, kualitas material, dan teknologi.

“INDEX adalah ibarat Jembatan Kembar Gowa yang menghubungkan kota Makassar dan Kabupaten Gowa. Begitu juga INDEX merupakan sebuah jembatan yang tepat untuk menghubungkan para brand owners dengan para end-user seperti Arsitek, Interior Designer, Kontraktor, Developer, Pemilik Toko, Calon Distributor, dan Praktisi,” ujar Antonius kepada wartawan.

Pemilihan Makassar sebagai salah satu tuan rumah INDEX bukan tanpa alasan. Sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia Timur, Makassar telah mencatatkan laju pertumbuhan ekonomi tertinggi se-Indonesia selama lima tahun terakhir.

Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Makassar menjadi pusat pertumbuhan pembangunan utama di Indonesia. Dalam pameran ini, pengunjung diajak untuk menjelajahi inovasi terbaru dalam industri bahan bangunan.

“Mulai dari material konstruksi hingga peralatan dan inovasi teknologi terkini, pameran ini akan menampilkan brand-brand ternama seperti Fortress, Kencana, Aboon, Fumira, Jung, Lumarch, Taco, Flexitile, Glassmart, Hemmen, Seeton, Singres Mosaic, Tasblock, Varia, Zojiruzi, dan masih banyak lagi,” tambah Antonius.

Baca Juga: Manfaatkan Momen Pameran, Strategi Pembiayaan Dongkrak Kinerja Bisnis

 Pameran ini pun menghadirkan dua perusahaan terkemuka di industri bahan bangunan, yakni Fortress dan Kencana Grup. Menariknya, kedua perusahaan ini tidak hanya berkomitmen untuk bisnis, tapi juga menunjukan ketertarikannya dalam melestarikan alam dengan menawarkan alternatif ramah lingkungan kepada masyarakat dalam bidang konstruksi.

Kencana Grup, distributor baja ringan ternama, dan Fortress, produsen pintu berteknologi tinggi, telah menyelaraskan visi mereka dengan program pemerintah dalam upaya mewujudkan ekonomi hijau dan bangunan ramah lingkungan. Head of Marketing Kencana Group, Rere, menegaskan peran perusahaannya sebagai alternatif penggunaan kayu.

“Kami hadir sebagai solusi untuk mengurangi ketergantungan pada kayu. Dengan produk baja ringan kami, kita bisa mencegah pengundulan hutan,” ujarnya.

Rere menambahkan bahwa Kencana Grup menawarkan berbagai produk baja ringan untuk berbagai keperluan konstruksi, mulai dari rangka atap hingga plafon. “Ini bukan sekadar bisnis bagi kami. Kami ingin terlibat langsung dalam mensukseskan program-program pemerintah dan menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang,” tambahnya.

Sementara itu, Sales Director Fortress, Hens Sumarauw, menekankan pentingnya edukasi masyarakat. “Kami selalu mengedukasi masyarakat dengan hashtag ‘Sisakan Kayu, Sisakan Hutan untuk Anak Cucu Kita’,” jelasnya. Kedua perusahaan ini juga aktif dalam kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Kencana Grup telah melaksanakan program penanaman seribu pohon setiap tahun selama empat tahun berturut-turut. Fortress juga telah melakukan penanaman pohon di Jakarta, termasuk di Taman Mini Indonesia Indah. “Kepedulian kami bukan sekadar jualan. Kami ingin terlibat langsung dalam mensukseskan program-program pemerintah,” tambah Sumarauw.

Hens menjelaskan bahwa perusahaannya hadir sebagai alternatif dari penggunaan kayu. Alternatif ini, bisa membawa perubahan signifikan dalam penggunaan kayu yang bisa berdampak pada kelestarian alam. “Kami hadir dengan visi yang sejalan dengan program pemerintah, seperti green economy dan green building,” tutupnya.