Find Us On Social Media :
Guna Meningkatkan Produksi Pertanian di PPU, Dinas Pertanian Bersama ABI Lakukan Kunjungan Studi Evaluasi Terhadap Teknologi Budidaya Padi Terdegradasi Tipe Lahan Sulfat Masam (Diskominfo PPU)

Guna Meningkatkan Produksi Pertanian di PPU, Dinas Pertanian Bersama ABI Lakukan Kunjungan Studi Evaluasi Terhadap Teknologi Budidaya Padi Terdegradasi Tipe Lahan Sulfat Masam

Etty Hariyani - Jumat, 6 September 2024 | 11:30 WIB

Penajam, Sonora.ID - Asosiasi Bio-Agroinput Indonesia (ABI), bersama PT. Artha Prima Humatindo dan PT. Prima Agro Tech, melakukan kunjungan studi evaluasi terhadap teknologi budidaya padi Terdegradasi Tipe Lahan sulfat masam

Kegiatan ini bertujuan untuk Berupaya Meningkatkan Produksi Pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU
 
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, Andi Traso Diharto menyampaikan Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk mengevaluasi dan meningkatkan produksi serta produktivitas padi 
 
"Melalui perluasan areal tanam (PAT) dan penerapan teknologi budidaya yang tepat dan berkelanjutan di lahan sawah sulfat masam di Desa Sebakung Jaya, Desa Sri Raharja, dan Desa Rawa Mulia, Kecamatan Babulu. "ungkapnya
 
Lanjut Andi Trasa menerangkan Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 menunjukkan bahwa produktivitas padi di wilayah ini hanya sekitar 2-3 ton per hektar, jauh di bawah rata-rata nasional.
 
"Rendahnya produktivitas ini selain diakibatkan oleh kondisi tanah juga dipengaruhi oleh serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) seperti Hama Putih, Hama putih palsu (HPP), walang snagit, dan Wereng Batang Cokelat (WBC). "ucapnya
 
Melalui Studi Evaluasi Input Teknologi Budidaya Padi di Lahan Sulfat Masam  Kami Berharap Program Ini Dapat Memberikan Solusi Nyata Bagi Para Petani."tutur Andi Traso
 
Sementara itu, ketua Asosiasi Bio-Agroinput Indonesia (ABI), Gunawan Sutio menyampaikan dengan penerapan teknologi yang tepat dan dukungan dari pemerintah serta edukasi kepada petani, kami yakin produktivitas padi di lahan sulfat masam dapat meningkat secara signifikan.
 
"Karena konsep privatisasi tidak hanya fokus pada intensifikasi atau ekstensifikasi tetapi juga pada penurunan harga pokok produksi dan pengurangan risiko kegagalan produksi. 
 
Lanjut Gunawan Sutio mengatakan penerapan teknologi budidaya yang tepat guna, seperti penggunaan biostimulan, pupuk mikro majemuk, pembenah tanah, dan pestisida alami
 
"Berharap dapat meningkatkan hasil dan keuntungan petani, serta mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan di wilayah ini."pungkasnya.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Baca Juga: Upaya Pertahankan Prestasi Daerah Pemkab PPU Buka Ekspose Adipura