Find Us On Social Media :
20 Soal Tes Akhir Post Test Modul 3 Guru Penggerak dan Jawabannya ()

20 Soal Tes Akhir Post Test Modul 3 Guru Penggerak dan Jawabannya

Dita Tamara - Selasa, 10 September 2024 | 13:00 WIB

Sonora.ID - Simak contoh soal post test modul 3 guru penggerak 2024 beserta jawabannya.

Pada artikel ini terdapat 20 contoh soal post tes paket modul 3 guru penggerak 2024 dalam bentuk pilihan ganda.

Sebagai referensi, simak soal tes akhir post tes paket modul 3 guru penggerak 2024 beserta jawabannya berikut ini:

1. Pak Eka adalah kepala SMA makmur. Salah satu muridnya, Hari sangat berbakat dalam bidang olahraga.

Bahkan telah memenangkan beberapa pertandingan bola basket atas nama sekolah, dan sudah sampai ke tingkat nasional dan telah diterima di salah satu perguruan tinggi dambaannya karena keterampilan olahraganya.

Namun Hari sangat kurang dalam pembelajaran matematika, dan hasilnya pun menjelang ujian nasional di bawah KKM.

Walaupun telah dilakukan remedial dan bantuan, tetap saja nilai matematika kurang.

Bilamana nilai matematika Hari dibawah KKM bisa jadi Hari tidak bisa lulus padahal Hari telah diterima di salah satu perguruan tinggi yang didambakan dalam bidang olahraga.

Nilai matematika Hari ini bisa menjadi batu sandungan Hari dalam kelulusan Hari untuk mencapai cita-citanya.

Orang tua Hari telah menghadap pak Eka dan memohon agar nilai matematika Hari diberikan bantuan sehingga bisa diluluskan agar Hari bisa meneruskan kuliahnya di perguruan tinggi dambaannya.

Akhirnya pak Eka memutuskan untuk membantu Hari agar nilai matematikanya bisa memenuhi standar KKM agar dapat lulus kelas 12.

Berdasarkan kasus diatas, pernyataan di bawah ini yang menggambarkan prinsip berpikir pak Eka dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran adalah…

a. Prinsip bahwa semua orang perlu di perlakukan sama, sehingga kita perlu berlaku adil

b. Prinsip bahwa kita seharusnya berpegang teguh pada aturan yang berlaku

c. Prinsip bahwa kebahagiaan orang terbanyak yang paling penting

d. prinsip bagaimana kalau saya di posisi dia, saya pun juga ingin diperlakukan sedemikian rupa*

e. Prinsip bahwa semua orang tidak terkecuali harus menjalani kewajibannya.

Kunci Jawaban: D

2. Untuk memastikan keputusan yang kita ambil adalah keputusan yang tepat maka kita perlu melakukan langkah-langkah pengambilan keputusan. Berikut adalah langkah-langkah pengambilan keputusan, kecuali….

a. Melihat lagi keputusan dan refleksikan

b. Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut

c. pengujian benar atau salah

d. mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi tersebut

e. melakukan prinsip berbasis peraturan*

Kunci Jawaban: E

Baca Juga: Contoh Jawaban Esai Guru Penggerak, Cocok Dijadikan sebagai Referensi

3. Ibu Shelly adalah kepala bagian administrasi baru di sebuah Sekolah Menengah Pertama.

Beberapa minggu yang lalu ibu kepala sekolah meminta ibu Shelly untuk ikut mendampingi dalam rapat pembelian buku-buku pembelajaran yang akan digunakan pada tahun ajaran tersebut.

Penerbit yang hadir mengatakan kepada kepala sekolah seta ibu shelly bila mereka membeli buku-buku dari penerbit mereka, maka mereka akan mendapatkan komisi, dan hal ini sudah berulang kali dilakukan oleh para kepala sekolah sebelumnya.

Selepas rapat, ibu kepala sekolah langsung meminta ibu Shelly untuk menindaklanjuti proses administrasi pembelian buku-buku tersebut.

Kasus yang dialami ibu Shelly bisa dikategorikan sebagai kasus yang berhubungan dengan …..

a. bujukan moral*

b. dilema etika

c. bujukan etika

d. prinsip moral

e. keadilan

Kunci Jawaban: a

4. Ibu Herlina adalah guru matematika kelas 5. Salah satu muridnya Simon sudah berkali-kali tidak mengumpulkan tugas.

Bahkan dari 10 tugas yang perlu dikumpulkan di semester ini, Simon baru mengumpulkan 2.

Simon sudah berkali-kali diingatkan oleh ibu herlina dan orang tua dari Simon juga telah di beritahukan bilamana sampai akhir semester tugas Simon tidak dikumpulkan maka akan berpengaruh kepada hasi lakhir kenaikan kelas Simon.

 

Pada saat bertemu dengan orang tua Simon lewat video call, terungkap bahwa Simon tidak memiliki perangkat gawai yang memadai untuk pembelajaran daring.

Telepon seluler yang ada hanya satu, itupun digunakan oleh ayah Simon yang merupakan tukang ojek, dan perlu bergantian menggunakan telepon seluler dengan adik Simon yang juga harus belajar secara daring.

Sementara ibu Herlina masih kesulitan untuk bertemu dan mengajar Simon karena wilayah sekolah dan tempat tinggal Simon masih berada diwilayah zona merah.