Find Us On Social Media :
Pilot Project Budi Daya Pertanian Holtikultura di Sangihe Hasilkan Cabai Rawit dan Tomat Berkualitas (Pemprov Sulut)

Pilot Project Budi Daya Pertanian Holtikultura di Sangihe Hasilkan Cabai Rawit dan Tomat Berkualitas

- Sabtu, 21 September 2024 | 10:55 WIB

Sangihe, Sonora.ID – Dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan produksi komoditas pertanian lokal, telah dilaksanakan panen perdana cabai rawit dan tomat di Kelompok Tani Tumendang II, Kelurahan Mahena, Kecamatan Tahuna, Kabupaten Sangihe pada Kamis (19/9/2024).

Acara panen ini dihadiri langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, Andry Prasmuko, yang didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sangihe, Franki Nantingkaseh.

Panen perdana ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan strategis yang disampaikan dalam kegiatan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang berlangsung pada Rabu (18/9/2024) di Ballroom Tahuna Beach Hotel and Resort.

Baca Juga: DKPP Kubu Raya Gelar Panen Padi 2024 dalam Upaya Pengendalian Inflasi

Melalui pertemuan tersebut, ditegaskan pentingnya peningkatan produksi komoditas pertanian lokal, terutama cabai rawit dan tomat, sebagai salah satu langkah konkret dalam menjaga stabilitas harga dan pengendalian inflasi khususnya di wilayah perbatasan seperti Kabupaten Sangihe.

Pada sambutannya, Andry Prasmuko menyampaikan, “Kegiatan panen perdana ini bukan hanya pencapaian penting bagi Kelompok Tani Tumendang II, tetapi juga merupakan bentuk implementasi nyata dari hasil diskusi di HLM TPID dan TP2DD kemarin.’

"Petani di Sangihe sekarang hebat, sudah lengkap bukan hanya fokus ke perkebunan tapi juga mulai nanam hortikultura, ini patut di apresiasi dan kami akan terus berkomitmen mendukung pertanian lokal seperti ini” lanjut kepala BI dalam sambutannya.

Selain menghadiri panen perdana, Bank Indonesia juga memperkenalkan inovasi dalam praktik pertanian berkelanjutan.

Untuk meminimalisir ketergantungan pada pupuk kimia yang harganya semakin tinggi, Bank Indonesia memberikan bantuan teknis (Bantek) berupa pelatihan pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan maggot atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF).

Baca Juga: Anggota DPRD PPU Sebut Lahan Pertanian di Babulu Masih Tadah Hujan, Perlu Dibangun Bendungan