Bandung, Sonora.ID - Kementerian Sosial terus menyalurkan bantuan untuk penanganan korban gempa Bandung.
Total bantuan yang telah disalurkan Kemensos untuk penanganan gempa Bandung sebesar Rp2,4 miliar. Laporan dari posko utama penanganan bencana gempa Kabupaten Bandung, terdapat penambahan bantuan yang disalurkan dari gudang pusat Kemensos di Bekasi.
Tambahan bantuan tersebut berupa 10 unit tenda serbaguna, 1 unit tenda dome/induk, 100 lembar tenda gulung, 20 unit tenda keluarga portabel, 300 paket makanan siap saji, 200 paket makanan anak, dan 100 paket kids ware.
Sementara itu, di hari ke-6 pascagempa Bandung, jumlah pengungsi di posko utama Kecamatan Kertasari mulai berangsur berkurang. Tercatat kini tersisa 683 orang yang masih menetap di tenda pengungsian, dari yang sebelumnya berjumlah seribuan orang.
Pada umumnya, saat ini aktivitas warga di Kecamatan Kertasari mulai berjalan normal. Warga terdampak yang rumahnya rusak berat sebagian besar masih menempati tenda pengungsian di posko utama.
Pelayanan dapur umum lapangan yang berada di posko utama Kecamatan Kertasari juga masih terus diaktifkan. Total sebanyak 30.000 nasi bungkus telah didistribusikan di hari ke-6 ini.
Selain itu, terdapat permintaan dari pihak sekolah terdampak yang mengajukan kepada Kemensos terkait kebutuhan tenda untuk sekolah darurat. Berdasarkan hasil asesmen tim shelter Taruna Siaga Bencana (Tagana), terdapat kebutuhan untuk pendirian tenda darurat sejumlah 17 unit. "Hingga Senin (23/9/2024) sore, sudah didirikan 8 unit sekolah darurat," kata Cepi, Tagana Kota Bandung.
Kemensos menurunkan sebanyak 91 tim Tagana yang berasal dari berbagai wilayah di Jawa Barat. Sebaran tim Tagana tersebut berasal dari Kabupaten Pangandaran, Subang, Bandung Barat, dan Sumedang. Hingga saat ini, seluruh tim Tagana Kemensos masih melakukan penjangkauan dan pemasangan tenda di beberapa titik yang belum terjangkau oleh posko utama.