Pontianak, Sonora.ID - Untuk pertama kalinya Presiden Joko Widodo menginjakkan kaki di Kabupaten Berau selama masa kepemimpinannya.
Setibanya di pasar Sanggam Adji Dilayas, Presiden Joko Widodo disambut dengan antusias ratusan warga dan pedagang yang telah menunggu kedatangan di Kabupaten Berau.
Disampaikannya merupakan pertama kalinya ke Berau dan dirinya kaget melihat antusias yang begitu tinggi dari masyarakat.
Dalam kunjungannya ini untuk memastikan harga kebutuhan pokok. Menurutnya, harga kebutuhan pokok di Kabupaten Berau tergolong cukup baik dan stabil.
“Saya sudah cek langsung harga-harga di pasar dan semuannya cukup baik dan bagus dan harga masih stabil,” Ungkap Presiden Jokowi
Presiden Jokowi berharap ke depan perekonomian di Kabupaten Berau terus tumbuh dan berperan dalam menyokong kebutuhan pangan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang juga berada di Kalimantan Timur.
Setalah blusukan di Pasar Sanggam Adji Dilayas, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melanjutkan kunjungan kerja (kunker) nya di Kabupaten Berau dengan mengunjungi RSUD Dr Abdul Rivai, Tanjung Redeb.
Tiba sekitar pukul 14.30 WiITA di Rumah Sakit Plat bertulisan Indonesia tersebut, orang nomor satu di Indonesia ini disambut secara langsung oleh Direktur RSUD, dr Jusram dan jajarannya.
Kemudian Jokowi berkeliling melihat langsung keadaan RSUD. "Pelayananam kesehatan di RSUD dr Abdul Rivai sangat baik," ungkapnya usai mengecek langsung pelayanan RSUD.
Menurutnya rumah sakit dr Abdul Rivai di Berau ini akan lebih baik lagi saat pembangunan gedung barunya tuntas. Mengetahui RSUD memiliki master plan untuk mengembangkan rumah sakit, Jokowi menyimpulkan RSUD ini memiliki standar yang baik.
Jokowi mengungkapkan dirinya akan mencoba berbicara juga dengan Presiden terpilih untuk membantu, dengan menyiapkan anggaran dari APBN agar fisik gedung baru RSUD segera tuntas.
Dirinya juga menyinggung perihal permasalahan layanan cuci darah atau poli hemodialisa yang tersedia di RSUD, belum memenuhi ekspetasi pasien dan hal itu juga dialami di berbagai daerah.
"Saya sudah perintahkan Kementerian Kesehatan RI agar lakukan tahapan-tahapan menyelesaikan masalah pelayanan hemodialisa ini," pungkasnya. (*Adv)