Jakarta, Sonora.Id — Presiden Joko Widodo terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong transformasi digital di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, capaian di bidang digitalisasi semakin terlihat, seiring dengan implementasi kebijakan strategis yang memperkuat ekonomi digital, meningkatkan akses internet, serta mengembangkan ekosistem startup dan talenta digital.
Salah satu pencapaian utama adalah pertumbuhan sektor ekonomi digital yang melesat pesat. Berdasarkan data terbaru, kontribusi ekonomi digital terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 11 persen pada tahun 2023, melonjak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berhasil meluncurkan berbagai inisiatif seperti pembangunan infrastruktur telekomunikasi hingga ke daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal), serta peningkatan layanan internet kecepatan tinggi dengan perluasan jaringan 5G di berbagai kota besar.
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menegaskan bahwa digitalisasi adalah salah satu pilar penting untuk memastikan daya saing bangsa di masa depan.
"Kita sedang memasuki era di mana ekonomi digital menjadi kekuatan utama. Indonesia harus bergerak cepat, memperkuat talenta digital, dan mengakselerasi adopsi teknologi di berbagai sektor, terutama pendidikan, kesehatan, serta pelayanan publik," kata Jokowi.
Selain itu, pemerintah juga berhasil menginisiasi program pelatihan bagi talenta digital melalui program Digital Talent Scholarship yang telah meluluskan lebih dari 300 ribu peserta hingga tahun ini. Jokowi menargetkan Indonesia akan menjadi pusat talenta digital di Asia Tenggara dalam beberapa tahun mendatang. Tidak hanya itu, pengembangan ekosistem startup juga terus diperkuat dengan hadirnya beberapa unicorn baru yang berperan besar dalam membuka lapangan pekerjaan bagi generasi muda.
Baca Juga: Harbak Postel Ke-79 Wujudkan Nusantara Digital Menuju Indonesia Emas 2045
Di sektor layanan publik, transformasi digital juga semakin terasa dengan implementasi e-government yang memudahkan akses masyarakat terhadap layanan administratif. Hal ini dinilai mampu meningkatkan efisiensi birokrasi dan mempercepat pelayanan. Salah satu terobosan terbesar adalah sistem pelayanan kesehatan berbasis digital, yang memungkinkan masyarakat mengakses layanan kesehatan dengan lebih mudah melalui aplikasi.
Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya keamanan siber dalam upaya digitalisasi ini. Pemerintah, bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), memperkuat sistem keamanan data nasional untuk mengantisipasi ancaman siber yang semakin kompleks di tengah perkembangan teknologi.
Dengan berbagai capaian tersebut, Jokowi optimistis bahwa Indonesia akan mampu bersaing di kancah global, khususnya dalam era industri 4.0 yang semakin mengutamakan peran teknologi digital.
"Indonesia harus menjadi pemain utama, bukan penonton, dalam revolusi digital ini," tegasnya.
Berbagai langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi dalam membawa Indonesia menuju era digital yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus mengokohkan posisi Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi digital terbesar di dunia.