Find Us On Social Media :
Kumpulan contoh puisi Hari Guru Sedunia 2024 yang menyentuh hati. (Freepik)

25 Puisi Hari Guru Sedunia 2024 yang Menyentuh: Indonesia dan Inggris

Arista Estiningtyas - Sabtu, 5 Oktober 2024 | 07:30 WIB

Sonora.ID - Peringatan Hari Guru Sedunia atau World Teachers' Day selalu diperingati setiap tanggal 5 Oktober. 

Hari Guru Sedunia diperingati sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan terhadap peran vital para pendidik dalam membentuk generasi masa depan. 

Mereka bukan hanya pengajar, tetapi juga mentor, teman, dan inspirator yang berkontribusi besar dalam perkembangan karakter dan kecerdasan siswa. 

Di tengah tantangan yang dihadapi dalam dunia pendidikan, perayaan ini menjadi momentum untuk menghargai pengorbanan dan dedikasi mereka.

Dalam rangka merayakan hari istimewa ini, banyak orang yang mengungkapkan rasa terima kasih melalui berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengirimkan puisi tentang guru.

Kata-kata sederhana dalam puisi dirangkai seindah mungkin hingga tersampaikanlah pesan yang penuh makna. 

Setiap kalimat dalam puisi Hari Guru Sedunia mengandung harapan dan penghargaan yang mendalam atas jasa-jasa mereka.

Berikut ini kami telah mengumpulkan berbagai puisi Hari Guru Sedunia 2024 yang menyentuh hati dalam bahasa Indonesia dan Inggris, dikutip dari berbagai sumber.

Baca Juga: 35 Ucapan Hari Guru Sedunia 2024, Singkat tapi Tetap Bermakna!

Puisi Hari Guru Sedunia 2024 yang Menyentuh: Indonesia dan Inggris

(A) Bahasa Indonesia

Puisi 1

Kepada: Guruku

Oleh: Winda Puspitasari

Kulihat kau berdiri di pelupuk mataku

Menyampaikan pesan waktu

Tatkala tatapan bertemu

Aku menangkap sejuta cahaya darimu

Cahaya ilmu kian merasuk ke benakku

Bahkan aku berharap ia menjadi segumpal daging

Kau pelita di hitam legamnya jiwaku

Laksana tetesan air di gersangnya gurun pasir

Duhai guruku

Kau taman Kehidupan

Berjuta ilmu kau tanamkan

Tanpa lelah dan putus asa

Berjuang mencerdaskan generasi bangsa

Kau mempunyai laut yang terpenuhi dengan mutiara-mutiara ilmu

Izinkan aku melayarinya, sehingga matiku penuh ketenangan

Hidupmu penuh perjuangan

Maka, tak berdosa jika aku memberimu gelar pahlawan.

Puisi 2

Guru

Oleh: Lukman Hakim Saifuddin

Tanpa Guru tak kan ada yang kita tahu

Tanpa Guru tak kan ada yang kita mampu

Tanpa Guru kita hanyalah debu yang terbang tak berarah

Ditiup angin tak tentu arah

Guru

Ucapanmu adalah petunjuk kami

Tindakanmu adalah teladan kami

Ridlamu adalah kunci sukses kami

Dan doamu, doamu adalah berkah tak bertepi

Maka, jika ada yang bertanya pada diri ini

Siapakah yang paling berjasa kepada diri ini?

Maka namamu yang akan kusebut pertama kali

Karena ibu dan ayah adalah juga guru utama kami

Puisi 3

Tombak Keberhasilanku

Oleh: Amanda Nurdhana D.

Pena menari di atas kertasku

Menuliskan setiap kata yang kau ucapkan

Memberikan secercah cahaya dalam kegelapan

Menuntunku menuju jalan kesuksesan

Walau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmu

Kau selalu mendampingiku menuju cita-citaku

Mengajariku hal-hal baru

Dengan sabar kau membimbingku

Walau sikap nakalku terkadang mengganggumu

Sungguh besar pengabdianmu

Untuk mencerdaskan generasi mudamu

Terima kasih kuucapkan untukmu

Guruku ..............

Kau adalah orang tua keduaku

Kan kukenang selalu jasamu

Sekali lagi kuucapkan terima kasih untukmu

Semoga selalu bahagia hidupmu

Kebaikan akan selalu menyertaimu.

Puisi 4

Guru

Oleh: Kahlil Gibran

Barang siapa mau menjadi guru

Biarlah dia memulai mengajar dirinya sendiri

Sebelum mengajar orang lain

Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan

Sebelum mengajar dengan kata-kata

Sebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri

Dengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiri

Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan

Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain

Dan membenarkan perbuatan-perbuatan orang lain

Puisi 5

Sebatang Kapur

Oleh: Iroh Rohmawati

Deretan deretan bangku tanpa kedua kaki tetap berdiri meski tidak mampu berdiri tegak

Suara lantang terus kau keluarkan sampai mengusir tikus tikus kemalasan di otak kami

Tanpa mengenal lelah kau terus mendidik kami

Meski keringat bercucuran dan gaji tak seberapa dibandingkan gaji para aparatur aparatur negara yang tidak adil

Guru...

Nama yang akan selalu dikenang sepanjang masa

Dengan kelincahan menarikan sebatang kapur di atas papan tulis yang mulai mengantuk

Dan terus mendidik hingga kami mendapatkan arti pentingnya kehidupan

Puisi 6

Untukmu Guru

Oleh: I Kadek Agus Sudiandika

Marahlah jika kami salah

Tertawalah jika engkau gundah

Dan tetaplah tunjukkan senyum terindah

Engkau berjuang tanpa lelah

Membimbing kami di sekolah

Mengajarkan ilmu, akhlak, dan akidah

Suaramu bagai ombak yang memecah

Auramu yang senantiasa gagah

Menyadarkan kami akan fitrah

Puisi 7

Sang Pengabdi

Oleh: Zaniza

Setiap pagi kau susuri jalan berdebu

Berpacu waktu demi waktu

Tak hirau deru kendaraan lengkingan knalpot