Find Us On Social Media :
Petugas melakukan pemeriksaan tanaman akar wangi di salah satu titik wilayah kerja Daop 2 Bandung. (Dok. Humas Daop 2 Bandung)

Hingga September 2024, Daop 2 Bandung Sudah Tanam 9.236 Pohon Akar Wangi (Vetiver) untuk Cegah Longsor

Indra Gunawan - Sabtu, 5 Oktober 2024 | 16:15 WIB
Bandung, Sonora.ID - PT KAI Daop 2 Bandung terus meningkatkan kewaspadaan menghadapi curah hujan yang akhir-akhir ini mulai kembali meningkat.
 
Berbagai langkah antisipatif dilakukan untuk meminimalisasi gangguan terhadap perjalanan kereta api seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
 
“Kami selalu berkomitmen untuk terus bersiaga dan sigap melakukan perbaikan jalur jika terjadi gangguan atau bencana agar perjalanan kereta api di Wilayah Daop 2 Bandung aman, lancar dan selamat,” kata Executive Vice President Daerah Operasi 2 Bandung Takdir Santoso di Stasiun Bandung, Sabtu (5/10/2024).
 
Disebutkan, salah satu upaya antisipasi yang dilakukan adalah menangani erosi dengan penguatan lereng-lereng melalui metode bio-engineering atau vegetatif dengan memanfaatkan tanaman akar wangi atau vetiver
 
"Kami tanam jenis pohon ini karena memiliki akar serabut yang tumbuh lurus bukan menyamping seperti tumbuhan rumput pada umumnya, jadi akar yang dalam berfungsi untuk stabilitas permukaan tanah," kata Takdir.
 
Baca Juga: TPPAS Sarimukti Overload, Pemkot Bandung Siapkan Strategi Kurangi Pembuangan Sampah
 
"Sedangkan akar dengan susunan yang tebal dan rapat berfungsi untuk menyebarkan air, menahan sedimen dan sangat tahan terhadap berbagai macam bahan kimiawi untuk rehabilitasi lahan," ungkapnya.
 
Takdir mengatakan, Daop 2 sudah melakukan metode bio-engineering tersebut di lereng bukit pada kanan dan kiri jalur rel maupun lereng pada jembatan jalur rel KA di hampir semua titik, seperti:
 
- Lereng Bukit Jalur Rel KM 236+1/2 petak jalan Cipeundeuy - Cirahayu
- Lereng Bukit jalur Rel KM 239+4/5 petak jalan Cipeundeuy - Cirahayu
- Lereng Bukit Jalur Rel KM 243+6/7 petak jalan Cirahayu - Ciawi
- Lereng Jembatan No. 471 KM 135+485 petak jalan Cikadongdong - Rendeh
- Lereng Jembatan No. 526 KM 149+677 petak jalan Sasaksaat - Cilame
- Lereng Jembatan No. 529 KM 150+213 petak jalan Sasaksaat - Cilame
- Lereng Jembatan No. 530 KM 150+576 petak jalan Sasaksaat - Cilame
- Lereng Jembatan No. 533 KM 151+257 petak jalan Sasaksaat - Cilame
- Lereng Jembatan No. 534 KM 151+578 petak jalan Sasaksaat - Cilame
- Lereng Jembatan No. 537 KM 152+035 petak jalan Cilame - Padalarang
 
Takdir mengungkapkan, hngga saat ini sudah tertanam sebanyak 9.236 buah rumput akar wangi di daerah tersebut. 
 
"Penanaman masih terus kami kembangkan di berbagai wilayah lain yang diduga akan jadi rawan erosi," ungkap Takdir.
 
Disinggung mengenai penanganan banjir, Daop 2 Bandung sudah melakukan normalisasi saluran drainasi dari sumbatan sampah serta membuang lumpur keluar ruang milik jalan (Rumija) jalur kereta api. 
 
Selain itu, Daop 2 juga sudah melakukan sterilisasi jalur dari pepohonan dengan melakukan pemotongan dahan pohon yang mengarah ke jalur untuk menghindari terjadinya pohon tumbang di jalur rel yang dapat mengganggu perjalanan kereta api.
 
Sementara itu, Alat Material Untuk Siaga (AMUS) juga sudah disiapkan di 14 titik yaitu di Stasiun Bandung, Kiaracondong, Cicalengka, Cibatu, Ciawi, Tasikmalaya, Banjar, Cimahi, Padalarang, Cianjur, Cibeber, Rendeh, Purwakarta dan Cibungur. 
 
AMUS yang disiapkan tersebut berupa pasir dalam kantong karung, bantalan rel, perancah dari besi untuk penahan pondasi jalur, dan lainnya. Sejumlah peralatan ringan hingga alat berat seperti Multi Tie Tamper (MTT) juga disiagakan untuk merawat kondisi jalur rel agar tetap laik dilintasi kereta api.
 
Baca Juga: Sejumlah Bangunan Liar & PKL Di Jalan AH Nasution Kota Bandung Ditertibkan
 
Upaya antisipasi lainnya, kata Takdir, yaitu dengan menyiagakan petugas khusus di titik-titik rawan.
 
"Mereka nanti bergantian bersiaga selama 24 jam agar dapat terus memantau daerah rawan gangguan. Para petugas juga dapat langsung melakukan tindakan jika terjadi masalah pada jalur rawan tersebut," jelas Takdir.
 
Daop 2 Bandung juga menyiapkan dan menyiagakan Petugas Penilik Jalan (PPJ) dan petugas posko daerah pantauan khusus untuk mengamankan perjalanan KA di sepanjang lintas KA jika terjadi kondisi yang dapat menghambat perjalanan KA.
 
“Transportasi dengan kereta api mengedepankan keselamatan dan pelayanan, sehingga upaya-upaya KAI untuk memitigasi gangguan di musim hujan ini merupakan salah satu layanan kami kepada masyarakat pengguna kereta api untuk mendukung konektivitas sehari-hari,” tutup Takdir.