Banjarmasin, Sonora.ID – Inflasi di Kota Banjarmasin diklaim menjadi yang terendah di Pulau Kalimantan, yakni mencapai 2,03 persen secara tahunan, sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, menyebut jika selama ini inflasi masih cenderung terkendali, bahkan beberapa kali sempat mengalami deflasi.
Sepanjang bulan September lalu, inflasi year on year disebabkan kenaikan harga dari indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau 1,32 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 1,22 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,40 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,71 persen.
Kemudian di kelompok kesehatan 3,15 persen; kelompok transportasi 3,43 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 1,06 persen; kelompok pendidikan 1,42 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 1,20 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 10,75 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,36 persen.
Baca Juga: Potensi Penggelembungan Suara Jadi Fokus Pengawasan di Pilkada Kalsel
Ditambahkan Ibnu, jika dilihat dari kondisi bulanan, pada bulan lalu terjadi deflasi sekitar 0,15 persen.
Deflasi disumbang turunnya harga komoditas penyumbang utama antara lain angkutan udara, beras, cabai rawit, telur ayam ras dan bensin.
Kondisi itu menurutnya merupakan imbas dari ketersediaan bahan pokok yang mencukupi di pasar-pasar tradisional di daerah.
“Tidak ada lagi kelangkaan BBM dan lainnya.
Selain itu, kelangkaan beras lokal sempat terjadi beberapa waktu belakangan, tidak terjadi karena sudah memasuki musim panen padi.
“Bahkan pertanian padi di daerah kita saat ini lagi panen raya, hingga stok beras lokal tidak lagi kekurangan dan harganya terus turun,” tambah Ibnu.
Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus melakukan pemantauan di lapangan, agar jangan sampai ada bahan pokok yang langka dan harganya melambung.