Find Us On Social Media :
Pokdakan PPU saat mengikuti Bimtek di Yogyakarta. (Ist)

Dinas Perikanan PPU Ajak Pokdakan Bimtek ke Yogyakarta

Etty Hariyani - Minggu, 13 Oktober 2024 | 15:00 WIB

 

Penajam, Sonora.ID - Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara – PPU mengajak Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Kabupaten Penajam Paser Utara – PPU untuk mengikuti Bimbingan Tehnis – Bimtek selama empat hari di Yogykarta, 8-11 Oktober 2024. Adapun Bimtek yang diberikan yaitu Budidaya Nila Salin.

Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya dan Lingkungan, Diskan Kabupaten PPU – Musakkar Kamis (10/10/2024) mengatakan, Bimtek ini dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas pembudidaya perikanan daerah. Sebanyak 30 pembudidaya dari tujuh Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) mengikuti kegiatan ini.

Musakkar menerangkan bahwa para peserta mendapatkan sejumlah materi dari narasumber dari Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya (BPTPB) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Materi tersebut mencakup pemahaman tentang nila salin, persiapan kolam budidaya, pemilihan bibit, pakan, dan pemberian makan ikan nila salin.

Baca Juga: Pembahasan APBD 2025 Kabupaten PPU Belum Dibahas Dengan DPRD PPU

Materi dilanjutkan dengan pembahasan manajemen kualitas air, pengendalian hama, dan penyakit.

Selain itu, para peserta bimtek diantar menuju kawasan pengembangan budidaya ikan nila salin dan mendapatkan pemaparan mengenai pemeliharaan kolam, observasi lapangan, serta diskusi dan evaluasi.

Ia menjelaskan bahwa Ikan Nila Merah Salin atau Nilasa merupakan salah satu komoditas unggulan BPTPB DIY.

BPTPB DIY sering mengadakan sosialisasi mengenai budidaya ikan nila salin dengan sistem bioflok, termasuk menerima Pokdakan dari berbagai daerah yang tertarik mengembangkan varietas dengan nama latin Oreochromis niloticus.

Dalam kesempatan tersebut, para peserta diajarkan beberapa hal penting dalam budidaya ikan Nilasa.

Mereka belajar tentang pentingnya menjaga kadar oksigen terlarut yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan ikan nila salin, yaitu sebesar 5 miligram per liter.

Konsentrasi oksigen terlarut kurang dari 4 mg/l dapat menimbulkan efek yang kurang menguntungkan bagi hampir semua organisme akuatik.

Musakkar berharap kegiatan ini dapat meningkatkan minat pembudidaya perikanan air tawar atau payau di Kabupaten PPU, khususnya dalam mengembangkan jenis ikan nila salin.

Varietas Nilasa dinilai lebih mudah beradaptasi dengan kondisi lahan di Benuo Taka. Selain itu, pembudidayaan ikan nila salin dapat menggunakan metode kolam beton atau bioflok, sehingga lebih memudahkan pembudidaya tanpa memerlukan lahan yang terlalu luas. (Adv)