Surabaya,Sonora.Id - Sebanyak 550 explorationist migas hadir dalam gelaran Indonesia Exploration Forum (IEF) yang bertajuk “Framing the Future of Indonesia’s Oil and Gas: Massive Exploration for Indonesia Energy Security.“ Kegiatan ini dibuka oleh Plt Dirjen Migas, Dadan Kusdiana, Senin pagi (14/10), dan akan berlangsung hingga Selasa besok (15/10).
Forum yang digagas oleh SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ini hadir sebagai respon terhadap tantangan yang dihadapi industri hulu migas dengan mendorong eksplorasi besar-besaran. Forum ini juga membicarakan upaya percepatan transisi dari penemuan cadangan migas hingga produksi untuk mendukung ketahanan energi guna mewujudkan Indonesia Maju 2045.
Dalam sambutannya, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menyampaikan apresiasi kepada para explorationists di SKK Migas maupun KKKS karena dalam perjalanan lima tahun sudah melakukan cukup banyak pekerjaan, yakni pengeboran 130 sumur eksplorasi, 11 studi regional dan lebih dari 600 studi G&G.
“SKK Migas dan KKKS sudah melaukan survei seismik 2D sepanjang sekitar 48.500 km, survei 3D seluas sekitar 10.000 km2 serta aktivitas 4 full tensor gradiometry seluas sekitar 250.000 km2. Ini adalah bukti kegiatan eksplorasi migas yang masif untuk menemukan cadangan baru,” ungkap Dwi.
Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Benny Lubiantara, menekankan pentingnya forum ini sebagai wadah bagi pemimpin industri untuk berkolaborasi dan berinovasi.
Menurut Benny, forum ini bisa menjadi upaya yang strategis dan menyeluruh serta menjawab tantangan yang semakin kompleks untuk migas di Indonesia. Forum ini bertujuan menjadi acara transformasional dan membentuk masa depan energi migas di Indonesia.
“Mari bersama-sama kita perkuat wawasan, jalin ide dan kolaborasi yang baru, menjawab masa depan yang lebih optimis,” tegasnya.