Find Us On Social Media :
Pokdakan PPU saat Bimtek di Yogyakarta. (Ist)

Desa Babulu Laut Penghasil Rumput Laut Terbanyak di PPU

Etty Hariyani - Rabu, 16 Oktober 2024 | 20:45 WIB

Sonora.ID - Desa Bubulu Laut di Kabupaten Penajam Paser Utara diketahui merupakan penghasil rumput laut terbesar di daerah tersebut.

Lokasi Desa Babulu Laut berbatasan langsung dengan Desa Maruat di Kabupaten Paser.

Dengan potensi ini, Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara berupaya meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia – SDM kepada Kelompok Pembudidaya Ikan – Pokdakan PPU,  melalui Bimbingan Tehnis – Bimtek selama empat hari mulai tanggal 8- 11 Oktober 2024 di Yogyakarta.

Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya dan Lingkungan Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten PPU, Musakkar Jumat 11 Oktober 2024 mengatakan, Bimtek dilakukan bekerjasama dengan Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya (BPTPB) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Selain rumput laut, Pokdakan juga diberikan Bimtek mengenai budidaya Ikan Nila Salin (Nilasa).

Baca Juga: Tiga Puluh Pembudidaya Ikan di PPU Ikuti Bimtek Budidaya Nila Salin di Yogyakarta

Musakkar mengaku, rumput laut menjadi salah satu komoditas unggulan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), khususnya yang dibudidayakan oleh petani tambak di Desa Babulu Laut. Desa ini memiliki hamparan tambak budidaya rumput laut yang berbatasan dengan lahan tambak Desa Maruat, Kabupaten Paser.

“Produksi memang tersebar dari Desa Babulu Laut. Untuk memastikan kualitas yang bagus, perlu dilakukan langkah pasca panen,” ungkapnya.

Musakkar menilai peningkatan kualitas produksi pasca panen rumput laut perlu dilakukan melalui teknik penjemuran yang tepat.

“Ini sudah disinggung dalam bantuan untuk metode pembesaran kepiting di tambak. Waring bisa dimanfaatkan juga untuk lantai jemur,” ucapnya.

Menurut Musakkar, penggunaan waring sebagai alas jemur rumput laut sangat efektif agar tidak langsung bersentuhan dengan tanah tambak.

“Jadi, rumput laut tidak langsung dijemur di media tanah,” katanya.

Ia mengaku telah melihat video yang dibagikan oleh para pembudidaya rumput laut di Desa Babulu Laut, ketika Penjabat Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik, dan Pj Bupati Kabupaten PPU, Muhammad Zainal Arifin, mengunjungi lahan tambak rumput laut beberapa waktu lalu.

“Dari video tersebut, saya melihat bahwa para pembudidaya perlu alat pengering. Sebenarnya ada alternatif untuk menekan penggunaan alat yang lebih canggih, meski memerlukan biaya yang cukup besar,” ulasnya.

 

Ia menjelaskan bahwa petani tambak dapat memanfaatkan waring yang telah diterima saat penyerahan bantuan bagi pembudidaya kepiting di Desa Babulu Laut.

“Lantai jemur dengan waring dan diatapi plastik, sehingga walaupun hujan tetap bisa dikeringkan,” urainya.

Menurutnya, ini adalah solusi sederhana. Dengan cara ini, rumput laut tidak bersentuhan langsung dengan media tanah, sehingga aman untuk dikonsumsi.

“Setelah dicuci bersih, rumput laut dijemur di atas waring. Setelah panen, tinggal digulung saja waringnya. Ini adalah cara memanfaatkan alat yang ada,” pungkasnya. (adv)