Sonora.ID - Guna meningkatkan Sumber Daya Manusia – SDM di bidang perikanan khususnya pertambakan, Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memberikan Bimbingan Tehnis – Bimtek Budidaya Nila Salin di Yogyakarta kepada 30 orang dari Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) PPU. Bimtek dilakukan selama empat hari, dari 8 hingga 11 Oktober 2024.
Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya dan Lingkungan Diskan Kabupaten PPU – Musakkar saat mendampingi Kepala Diskan PPU – Rozihan Azward Kamis 10 Oktober 2024 mengatakan, pelatihan efektif dilaksanakan selama dua hari, namun pihaknya menyiapkan waktu empat hari sejak keberangkatan sampai pulang.
Musakkar berharap kegiatan ini dapat meningkatkan minat pembudidaya perikanan air tawar atau payau di Kabupaten PPU, khususnya dalam mengembangkan jenis ikan nila salin.
Varietas Nilasa dinilai lebih mudah beradaptasi dengan kondisi lahan di Benuo Taka. Selain itu, pembudidayaan ikan nila salin dapat menggunakan metode kolam beton atau bioflok, sehingga lebih memudahkan pembudidaya tanpa memerlukan lahan yang terlalu luas.
“Alhamdulillah, semua peserta sangat antusias. Mereka bahkan aktif berdiskusi dengan para narasumber,” ucap Musakkar.
Adapun materi diberikan oleh Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya (BPTPB) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mencakup pemahaman tentang nila salin, persiapan kolam budidaya, pemilihan bibit, pakan, dan pemberian makan ikan nila salin.
Baca Juga: 920 Pemilih Pemula di kabupaten PPU Belum Melakukan Perekaman KTP
Materi dilanjutkan dengan pembahasan manajemen kualitas air, pengendalian hama, dan penyakit.
Selain itu, para peserta bimtek diantar menuju kawasan pengembangan budidaya ikan nila salin dan mendapatkan pemaparan mengenai pemeliharaan kolam, observasi lapangan, serta diskusi dan evaluasi.
Ia menjelaskan bahwa Ikan Nila Merah Salin atau Nilasa merupakan salah satu komoditas unggulan BPTPB DIY dan BPTPB DIY sering mengadakan sosialisasi mengenai budidaya ikan nila salin dengan sistem bioflok, termasuk menerima Pokdakan dari berbagai daerah yang tertarik mengembangkan varietas dengan nama latin Oreochromis niloticus.
Dalam kesempatan tersebut, para peserta diajarkan beberapa hal penting dalam budidaya ikan Nilasa.
Mereka belajar tentang pentingnya menjaga kadar oksigen terlarut yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan ikan nila salin, yaitu sebesar 5 miligram per liter.
Konsentrasi oksigen terlarut kurang dari 4 mg/l dapat menimbulkan efek yang kurang menguntungkan bagi hampir semua organisme akuatik.
Baca Juga: Tingkatkan SDM, Dinas Perikanan PPU Bawa Pokdakan ke Yogyakarta