Hulu Sungai Utara, Sonora.ID – Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) bertajuk "Optimalisasi Intervensi Penurunan Stunting Tepat Sasaran" yang dilaksanakan di Gedung Idcham Chalid, Hulu Sungai Utara.
Acara ini dihadiri oleh Pjs. Bupati HSU, Inspektur Daerah, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta Kepala Dinas Sosial Kabupaten HsU.
Diskusi ini menjadi upaya bersama dalam memperkuat langkah-langkah strategis untuk menurunkan angka stunting di kabupaten tersebut.
Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Selatan, Farah Adibah dalam pernyataannya menekankan pentingnya pemanfaatan Data Keluarga Berisiko Stunting (KRS) dalam intervensi yang tepat sasaran.
"Data Keluarga Berisiko Stunting (KRS) merupakan alat penting yang dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menyusun rencana intervensi dan penyaluran bantuan. Dengan memanfaatkan data yang akurat, kita dapat memastikan bahwa bantuan yang diberikan tepat sasaran dan mampu menurunkan risiko stunting secara efektif," ungkap Farah.
Data terbaru menunjukkan bahwa terdapat 7.011 keluarga berisiko stunting di Kabupaten Hulu Sungai Utara, dengan kecamatan Babirik menjadi wilayah dengan angka tertinggi mencapai 34,53%.
Baca Juga: Otak Pintar, Terobosan Baru Disbunak Kalsel Kembangkan Ternak Itik
Tantangan lainnya adalah 2.465 keluarga tidak memiliki akses air minum layak, dan 2.842 keluarga memiliki sanitasi yang tidak memadai.
Dalam kesempatan tersebut, Farah juga menyampaikan bahwa percepatan penurunan stunting bergantung pada pencegahan stunting baru.
"Percepatan penurunan stunting tidak bisa dilepaskan dari upaya pencegahan stunting baru. Semakin sedikit kasus stunting baru yang muncul, semakin cepat kita bisa mencapai target penurunan stunting," tegasnya.