Find Us On Social Media :
Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kubu Raya dilaksanakan pada Selasa, (22/10/2024), di Hotel Alimoer, Kubu Raya. ()

Rakor Percepatan Penurunan Stunting Guna Pemantapan RAN PASTI di Kubu Raya

Wilhelmus Triputra - Kamis, 24 Oktober 2024 | 15:15 WIB

Kubu Raya, Sonora.ID - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melalui BKKBN Perwakilan Kalimantan Barat dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kubu Raya melaksanakan Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kubu Raya dilaksanakan pada Selasa, (22/10/2024), di Hotel Alimoer, Kubu Raya.

Kegiatan ini bertujuan untuk memantapkan lagi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia (RAN PASTI), khususnya di Kabupaten Kubu Raya.

Rakor tersebut dibuka langsung oleh Sekda Kubu Raya, Yusran Anizam, mewakili Pj Bupati Kubu Raya.

Yusran menekankan bahwa target Kabupaten Kubu Raya sebesar 22.7% dan skrg ini stunting sudah di 25,4% (ski thn 2023) turun sebesar 2.2% dari 27,6% ( ski thn 2022) dan kubu Raya berada di atas rata - rata nasional . Namun untuk data EPPGM Kubu Raya masih masih di angka 8,8%.

"Kita perlu mengsinkronkan data ini, kemudian tentu action kita mantapkan lagi, Rencana aksi yang kita susun baik itu intervensi spesifik Maupun intervensi sensitif dari smua stakeholder baik itu perangkat daerah, elemen instansi vertikal, TNI Polri, organisasi kemasyarakatan, sampai pada tingkat kecamatan dan desa, yaitu bagaimana bersama - sama konvergensinya ini bisa berjalan dalam kolaborasi sama -sama menghapus stunting, "ungkap Yusran.

Dia melanjutkan bahwa Rakor ini untuk mengevaluasi apa yang sudah dilakukan dan langkah - langkah apa selanjutnya yang akan diambil secara strategis untuk percepatan penurunan stunting.

Baca Juga: Paslon Sutarmidji - Didi Haryono Soroti Data Peserta BPJS Kesehatan di Debat Perdana

Yusran menyebut untuk anggaran yang terdata di APBD menunjukkan angka yang cukup besar lebih kurang 70 Miliar, baik itu untuk intervensi spesifik maupun sensitif.

"70%Yang sensitif itu tersebar di semua OPD, kalau yang spesifik sebesar 30% berada di Dinas Kesehatan, pelayanan langsung kesehatan. Alhamdulillah, sejauh ini realisasinya terus berjalan dan kita genjot terus, "ungkapnya.

Sementara di kesempatan yang sama Kepala Bidang KB Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DP3KB Kubu Raya mewakili Kepala Dinas P3KB Kubu Raya, Nani Nila Kusuma mengatakan selama ini pihaknya telah melakukan intervensi sensitif yang dilakukan bukan hanya di Dinas saja melainkan secara bersama - sama dan terkoordinasi beserta stakeholder dan juga menggandeng organisasi perempuan serta FKUB di Kab
Kubu raya, melakukan intervensi kepada keluarga yang beresiko stunting.

Seperti diketahui bersama bahwa sasaran program yaitu mereka yang beresiko stunting seperti Catin, ibu hamil, dan balita. Itulah yang digarap jangan sampai terjadi lagi kasus stunting baru dan bahkan mungkin bisa diturunkan.