Find Us On Social Media :
Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Soto, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (27/10/2024). (Kompas.com)

Tanggapi Wacana Projo Jadi Parpol, Jokowi Serahkan ke Relawan

Ria FM Solo - Senin, 28 Oktober 2024 | 13:00 WIB

Surakarta, Sonora.ID- Presiden ketujuh RI, Joko Widodo, kini menjalani masa pensiun di kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah. Setelah menyelesaikan masa jabatannya, Jokowi tidak terlibat dalam kegiatan politik aktif. Namun, baru-baru ini ia memberikan tanggapan terkait usulan dari relawan pendukungnya, Pro Jokowi (Projo), yang tengah membahas kemungkinan perubahan status dari organisasi masyarakat menjadi partai politik.

Saat mengunjungi Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, pada Minggu (27/10/2024), Jokowi menanggapi isu tersebut dengan pernyataan singkat, “Ya, terserah Projo.” Ia menegaskan bahwa keputusan terkait perubahan status tersebut sepenuhnya berada di tangan organisasi Projo. Selain itu, Jokowi menyampaikan bahwa ia tidak memiliki pesan khusus untuk relawan pendukungnya, menjawab dengan tegas bahwa tidak ada instruksi apa pun terkait rencana tersebut.

Rencana untuk membahas kemungkinan perubahan status ini akan dilakukan dalam kongres ketiga Projo yang dijadwalkan berlangsung pada Desember 2024. Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, mengonfirmasi bahwa topik perubahan status ini akan dibicarakan secara kolektif dalam kongres, yang merupakan forum tertinggi organisasi.

Budi menyebut bahwa keputusan ini akan berdasarkan kesepakatan seluruh anggota Projo di seluruh Indonesia. "Soal Projo jadi partai atau enggak itu tergantung kedaulatan semua anggota Projo di seluruh Indonesia," ungkapnya di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, pada Senin (5/8/2024). Menurut Budi, forum kongres akan menjadi ruang diskusi bersama untuk menentukan masa depan Projo.

Baca Juga: Kaltim Masuk Peringkat 13 di Ajang Peparnas XVII 2024 dengan 38 Medali

Budi Arie Setiadi, Ketua Umum Projo, sebelumnya juga sempat menyarankan agar Jokowi mempertimbangkan bergabung dengan partai politik berideologi nasionalis dan pro-rakyat. Pernyataan ini muncul menyusul kabar bahwa Jokowi mungkin bergabung dengan partai lain setelah ia dinilai tidak lagi dianggap sebagai kader PDI Perjuangan (PDIP). “Pokoknya, parpol yang nasionalis dan kerakyatan sesuai Projo,” ungkap Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (22/5/2024).

Saat ditanya apakah partai yang dimaksud termasuk Golkar, Budi menjelaskan bahwa karakter nasionalis dan kerakyatan dapat ditemukan di beberapa partai. "Ya, apa saja juga bisa. Nasdem juga bisa, Partai Amanat Nasional (PAN) juga bisa," tegasnya. Menurut Budi, Jokowi masih mempertimbangkan langkah politiknya dan tengah menimbang waktu yang tepat untuk mengambil keputusan. “Ya, tunggu saja, kalau waktunya pas, pasti tepat lah,” katanya.

Dengan rencana kongres mendatang, Projo akan menentukan arah masa depan organisasinya, termasuk mempertimbangkan kemungkinan bertransformasi menjadi partai politik. Sementara itu, Jokowi tampak tenang menjalani masa pensiunnya, seraya menunggu momentum yang dianggapnya paling tepat untuk menentukan langkah politik berikutnya.


Penulis: Fransiska Dinda

Baca Juga: Keraton Solo Usulkan PB XI dan PB XII Sebagai Pahlawan Nasional