Find Us On Social Media :
Warga Pranan Sukoharjo gelar bersih sungai untuk peringati hari Sumpah Pemuda (TribunSolo.com)

Peringati Sumpah Pemuda, Warga di Pranan Sukoharjo Gelar Bersih Sungai

Ria FM Solo - Senin, 28 Oktober 2024 | 12:10 WIB

Sukoharjo, Sonora.ID- Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober, masyarakat di berbagai daerah Indonesia melakukan kegiatan beragam. Salah satunya dilakukan oleh warga Desa Pranan di Sukoharjo, Jawa Tengah, yang dikenal sebagai desa penghasil jambu.

Warga desa ini memilih memperingati hari bersejarah tersebut dengan aksi yang bermanfaat bagi lingkungan, yaitu membersihkan anak sungai Kali Sami. Kegiatan bersih-bersih ini bertujuan untuk menjaga kelancaran aliran air sungai sekaligus mencegah terjadinya banjir saat musim hujan tiba.

Kepala Desa Pranan, Sarjanto, mengungkapkan bahwa aksi bersih-bersih ini diikuti oleh puluhan warga yang secara sukarela turun tangan membersihkan sampah dan kotoran di sepanjang aliran sungai. Selain masyarakat, kegiatan ini juga melibatkan relawan, anggota TNI, dan Polri yang bekerja sama membersihkan aliran sepanjang 500 meter di anak sungai Kali Sami.

"Ini tidak hanya dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, tetapi juga sebagai persiapan menghadapi musim hujan yang diperkirakan datang pada bulan November 2024," ujar Sarjanto kepada rekan media pada Minggu, 27 Oktober 2024.

Baca Juga: Kaltim Masuk Peringkat 13 di Ajang Peparnas XVII 2024 dengan 38 Medali

Sarjanto menjelaskan bahwa aliran air di anak sungai Kali Sami ini menjadi jalur drainase bagi persawahan warga setempat. Air yang mengalir deras menuju Kali Samin kerap meluap ketika intensitas hujan tinggi, sehingga menimbulkan kekhawatiran banjir. "Sebetulnya, kami sudah membangun embung sebagai penampungan air," tambahnya.

Meski demikian, ia menyadari bahwa keberadaan embung saja tidak cukup jika aliran sungai tersumbat. Oleh karena itu, kegiatan bersih-bersih sungai tetap diperlukan agar sampah dan tanaman liar yang menghambat aliran air bisa dibersihkan.

Lebih lanjut, Sarjanto mengungkapkan kekhawatirannya bahwa jika anak sungai tersebut dipenuhi oleh tanaman perdu dan ilalang, air akan meluap dan dapat menggenangi persawahan milik warga. “Kondisi ini, jika dibiarkan, bisa menyebabkan banjir besar,” jelasnya. Sebagai antisipasi, sebanyak 100 pemuda turut terlibat dalam kegiatan bersih-bersih ini. Mereka bekerja sama menyingkirkan tanaman dan sampah yang berpotensi menjadi penghambat aliran air.

Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat Desa Pranan berharap bisa terhindar dari risiko banjir yang mengancam permukiman serta lahan pertanian mereka. Aksi ini juga menjadi bentuk nyata semangat gotong royong dalam menjaga kelestarian lingkungan serta kesiapan masyarakat dalam menghadapi musim hujan yang akan segera datang.

Penulis: Fransiska Dinda

Baca Juga: Keraton Solo Usulkan PB XI dan PB XII Sebagai Pahlawan Nasional