Find Us On Social Media :
Kegiatan Temu Mitra UMKM di Auladitorium Freeport SBM ITB (Dok. The Greater Hub SBM ITB)

Gandeng Kemenkop UKM, The Greater Hub SBM ITB Gelar Lanjutan Pertemuan Dengan UMKM

Indra Gunawan - Senin, 28 Oktober 2024 | 17:30 WIB

Bandung, Sonora.ID - Sepanjang Oktober 2024, The Greater Hub SBM ITB bersama Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, menggelar Temu Mitra yang merupakan puncak dari serangkaian pelatihan dan seleksi usaha skala mikro yang telah menunjukkan kesiapan dalam aspek pembiayaan dan pengembangan pasar.

Bandung menjadi kota ke empat setelah Yogyakarta, Semarang dan Makasar yang sukses mempertemukan puluhan UMKM dengan mitra pembiayaan dan pemasaran yang diinisiasi oleh Mikromandiri.id di ruang Auditorium Freeport SBM ITB Bandung pada 25 - 26 Oktober 2024.

"Ada 15 UMKM yang berhasil kami pertemukan dengan 11 mitra pembiayaan dan pemasaran, serta ada 120 usaha skala mikro yang mendapat dukungan dari inisiatif Mikromandiri.id," ucap Koordinator Inkubator Bisnis Thegreater Hub SBM ITB Dr. Dina Dellyana, dikutip dari siaran persnya, Senin (28/10/2024).

"Program ini merupakan kolaborasi antara Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, di bawah kepemimpinan Dr. Yulius MA dengan The Greater Hub di SBM ITB," ungkapnya.

Dina mengungkapkan, acara ini dirancang untuk mempertemukan 10-15 UMKM terpilih, yang telah menunjukkan kesiapan dalam aspek pembiayaan dan pengembangan pasar, dengan para mitra potensial.

"Setiap pertemuan akan menghadirkan lima mitra potensial di bidang pembiayaan dan lima mitra potensial di bidang pemasaran, memberikan kesempatan bagi UMKM untuk memperluas jaringan dan peluang bisnis mereka," ungkap Dr. Dina.

Menurutnya, kegiatan ini dirancang secara spesifik untuk memastikan mitra yang didatangkan sesuai dengan bisnis para peserta terpilih program mikromandiri.id.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Jakarta 28 Oktober 2024, Buka hingga Pukul 19.00!

"Program pendampingan usaha ini merupakan inisiatif dari Kementerian Koperasi dan UKM di Deputi Bidang Usaha Mikro, yang bertujuan untuk membantu usaha mikro dalam mengatasi tantangan seperti rendahnya pemahaman kewirausahaan, masalah legalitas usaha, kualitas produk yang minim, serta kurangnya inovasi dan akses pembiayaan," jelasnya.

"Program ini dirancang khusus untuk mendukung usaha mikro dalam mengembangkan akses pemasaran dan pembiayaan melalui berbagai metode, seperti sharing session, pelatihan pemasaran dan pembiayaan, pendampingan luring dan daring, serta temu mitra luring," imbuhnya.

Diketahui, sebagian besar peserta program pendampingan usaha mikro mandiri berasal dari bisnis kuliner, fashion, kerajinan, kecantikan dan pertanian atau perkebunan, peternakan atau perikanan. Diharapkan inisiatif ini akan membawa pengaruh yang berarti bagi kemajuan dan ekspansi usaha-usaha kecil di berbagai wilayah Indonesia," ungkapnya.

Sementara itu dalam pernyataannya, Dr. Yulius MA mengungkapkan harapan positifnya terkait hasil program tersebut.

"Kami berharap setelah menuntaskan program ini, para partisipan akan mampu memanfaatkan peluang pasar dan mendapatkan akses pembiayaan yang lebih mudah, sehingga dapat mendorong perkembangan bisnis mereka secara nyata," pungkasnya.

Diinfokan, secara total acara Temu Mitra mikromandiri.id berhasil mengumpulkan 52 mitra pembiayaan dan pemasaran di 4 kota, dengan rata-rata 82% terjadi kesepakatan kerjasama antara mitra dengan usaha mikro terpilih.

Selama program mikromakdiri.id berlangsung, telah dicatat kenaikan omset tertinggi pada peserta sebesar 29% per bulan, sehingga selama program antara Juli - Oktober 2024, peningkatan omset peserta total mencapai Rp. 1,220,431,744 di akhir bulan Oktober. Dari total omset Rp. 2,111,140,476 di bulan Juni menjadi Rp. 3,331,572,220 di bulan Oktober 2024.

Baca Juga: Daftar Hari Besar Bulan November 2024: Nasional dan Internasional