Sonora.ID – Dalam menjalankan bisnis, kita perlu memerlukan strategi pemasaran yang tepat agar bisnis yang dijalankan dapat menghasilkan keuntungan sebesar mungkin.
Kendati demikian, menentukan strategi pemasaran yang tepat tidaklah mudah.
Terkadang kita perlu melakukan trial and error yang tidak sedikit.
Nah, dalam dunia bisnis, Direct selling atau penjualan merupakan metode pemasaran yang tidak asing dan banyak digunakan perusahaan sebagai metode untuk menarik minat pelanggan.
Lebih lengkapnya lagi, artikel ini akan membahas contoh Direct selling, beserta penjelasan kelebihan dan kekurangannya secara lengkap.
Baca Juga: Lagi Cari Kerja? Ini 5 Profesi dengan Gaji Paling Sultan di Indonesia
Namun sebelum itu, mari kita mengenal pengertian Direct selling terlebih dahulu.
Direct selling adalah teknik penjualan yang dilakukan secara langsung kepada target konsumen.
Sesuai dengan namanya, strategi penjualan langsung atau direct selling dilakukan dengan cara sales atau penjual menemui calon konsumen satu per satu baik secara tatap muka, melalui pertemuan kelompok, atau dengan komunikasi digital.
Kemudian memberikan informasi mengenai produk/jasa serta membujuk konsumen agar menggunakan produk/jasa tersebut.
Artinya, direct selling menghilangkan fungsi perantara yang biasanya sering terlibat dalam proses distribusi, seperti para pedagang grosir dan pusat distribusi regional.
Justru, dengan metode penjualan langsung, produk akan dikirim secara langsung oleh produsen kepada perusahaan yang akan menjualnya, lalu ke distributor, dan terakhir ke konsumen.