Karanganyar, Sonora.ID – Rejeki nomplok menimpa ratusan warga di Desa Karangsari dan Desa Tlobo, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, setelah menerima uang ganti rugi (UGR) akibat proyek strategis nasional (PSN) pembangunan Bendungan Jlantah.
Kendati demikian, proyek ini membawa dampak besar dengan menghilangkan satu RT di Desa Karangsari dan satu dusun di Desa Tlobo. Proyek yang diharapkan membawa kemakmuran bagi wilayah tersebut justru membuat beberapa kawasan desa tak lagi berpenghuni. Kepala Desa Karangsari, Hartanto, mengungkapkan bahwa wilayah yang terdampak adalah RT 3, RW 9, di Tloboledok, Dusun Gondang.
“Satu RT di desa kami terdampak proyek tersebut dan meninggalkan lokasi,” ungkap Hartanto, Rabu (30/10/2024). Di RT tersebut, terdapat 22 rumah yang harus ditinggalkan oleh pemiliknya karena lahan dan bangunan mereka terkena dampak pembangunan bendungan.
Hartanto menyampaikan bahwa puluhan warga yang terdampak telah menerima ganti rugi dan kini tersebar mencari tempat tinggal baru. “Sebagian ada yang pindah ke wilayah kami dan ada juga yang pindah di luar desa kami,” jelasnya. Warga yang menerima uang ganti rugi memilih untuk membeli rumah dan lahan di berbagai tempat, sebagian bahkan membangun rumah megah sebagai hasil dari uang yang diterima.
Baca Juga: Ambil APK untuk Rumah, Warga Karanganyar Dilaporkan ke Bawaslu
Sementara itu, kondisi serupa juga terjadi di Desa Tlobo. Kepala Desa Tlobo, Winahyu Tri Prasetyo, menjelaskan bahwa satu dusun di desanya juga terdampak oleh proyek bendungan. Meskipun harus meninggalkan tempat tinggal, warga yang terkena dampak telah menerima uang ganti rugi dengan jumlah bervariasi.
“Mereka mendapatkan ganti rugi bervariasi nominal yang diterima dan menggunakan uang ganti rugi untuk membangun rumah dan membeli lahan pertanian,” papar Winahyu. Winahyu menambahkan bahwa pembangunan Bendungan Jlantah diharapkan dapat membawa kemakmuran bagi pertanian setempat.
“Harapan kami dengan adanya Bendungan Jlantah ini agar pertanian lebih makmur dan mendapatkan ganti untung yang memberikan keuntungan juga,” tambahnya. Dengan adanya bendungan ini, masyarakat desa berharap dampak jangka panjang akan memberikan keuntungan ekonomi lebih besar, khususnya di sektor pertanian.
Pembangunan Bendungan Jlantah di Kecamatan Jatiyoso ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas irigasi dan ketahanan air di daerah tersebut.
Namun, konsekuensi dari pembangunan infrastruktur ini telah mengubah peta desa, meninggalkan beberapa wilayah kosong tanpa penghuni, meskipun di sisi lain, warga terdampak mendapatkan kesempatan finansial baru.
Penulis: Nasywa Nur Fauziah
Baca Juga: Rumah di Karanganyar Dilalap Api, Kerugian Capai Puluhan Juta