Penajam, Sonora.ID - Anggota DPRD Penajam Paser Utara (PPU) Jamaluddin mengaku miris karena masih ada pihak yang mempermainkan pupuk subsidi.
Padahal pupuk tersebut salah satu bentuk dukungan pemerintah dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan menjamin ketersediaan pangan yakni melalui pupuk bersubsidi. Pupuk merupakan kebutuhan krusial dalam sektor pertanian.
“Berbicara soal pupuk, ini kan dari negara. Saya prihatin melihat di lapangan, bagaimana subsidi pupuk dari pemerintah pusat yang dialokasikan, begitu sampai, kelompok yang harusnya menerima namun tidak mengambil jatah ini, malah terjadi takeover,” ungkapnya, Kamis (31/10/2024).
Adanya campur tangan dengan pihak ketiga mengakibatkan pendistribusian pupuk jadi tidak merata. Beberapa data memang perlu disinkronkan untuk menyesuaikan para petani menerima pupuk seiring yang dibutuhkan.
Baca Juga: Bijak Dorong Tiap OPD di PPU Miliki Humas
Regulasi penyaluran pupuk subsidi dinilai lemah ditambah tidak ada yang mau bertanggung jawab atas ketidaksesuaian data penerima subsidi, pengambil alihan itu rentan dimanipulasi.
“Harusnya data penerima pupuk subsidi sama. Dari jatah, apabila ada kelompok yang tidak ambil, seharusnya jatah itu dikurangi. Malah ada kerjasama pihak ketiga,”
Dikarenakan laporannya tetap ada, terlebih punya jalinan kerjasama dengan pihak ketiga, makanya laporan tersebut bisa saja dikumpul dan di take over ke perusahaan. Sehingga subsidi ke masyarakat akhirnya tidak sampai.
Agar tidak berlanjut, harus dilakukan perbaikan ke depannya. Terkait masalah harga, sudah ditentukan standarisasinya.
“Kami tidak memiliki wewenang menekan jauh harga tersebut karena dari pusat sudah ada yang membidangi masalah nilai tersebut,” kata dia.
Meninjau kembali era baru pemerintahan saat ini. Dalam mengemban tugas mensejahterakan masyarakatnya. Apabila daerah memungkinkan ikut serta memberikan anggaran didalamnya, ini menjadi amanah kepada daerah terpilih agar pupuk gratis dapat diwujudkan. (*Adv)