Find Us On Social Media :
Badan Karantina Indonesia (Barantin) (Balai Karantina Sumatera Selatan)

Pemeriksaan Ketat Barantin Pastikan Keamanan Anggur Shine Muscat Impor

- Jumat, 1 November 2024 | 12:00 WIB
 
Sonora, Palembang.ID – Badan Karantina Indonesia (Barantin) menegaskan bahwa seluruh komoditas impor, termasuk buah-buahan seperti anggur Shine Muscat, telah melalui prosedur karantina yang ketat untuk memastikan keamanannya bagi konsumen Indonesia.
 
Menurut Ir. Kostan Manalu, M.M., Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Selatan, saat diwawancarai melalui sambungan telp dan disiarkan di Radio Sonora Palembang mengatakan setiap buah yang masuk, termasuk anggur Shine Muscat dari China, wajib memenuhi standar keamanan pangan dan bebas dari hama atau penyakit.
 
"Anggur Shine Muscat yang diimpor dari China mencapai 681 ton dari Januari hingga September 2024, dan semuanya telah melalui pengujian residu pestisida di negara asal oleh laboratorium terakreditasi yang diakui Barantin," jelas Kostan. Setiap pengiriman buah anggur ini dilengkapi Certificate of Analysis (COA), yang menegaskan bahwa anggur Shine Muscat tersebut aman untuk dikonsumsi.
 
Proses pemeriksaan yang dilakukan Barantin terdiri dari dua tahap utama, yaitu pre-border dan at-border. Pemeriksaan pre-border melibatkan analisis risiko di negara asal sebelum buah tersebut dikirim ke Indonesia, sementara pemeriksaan at-border meliputi pengecekan fisik, verifikasi dokumen, dan uji laboratorium saat tiba di titik masuk seperti pelabuhan atau bandara. Langkah-langkah ini bertujuan memastikan bahwa anggur Shine Muscat memenuhi persyaratan keamanan dan bebas kontaminasi.
 
Sebagai upaya pencegahan tambahan, Barantin telah menerapkan sistem karantina digital Prior Notice. Sistem ini mewajibkan eksportir di negara asal mengirimkan dokumen terkait sebelum pengiriman, sehingga proses pemeriksaan menjadi lebih cepat, aman, dan sesuai dengan standar biosecurity.
 
Baca Juga: Pj Gubernur Elen Setiadi Apresiasi Program Prakerja  Berhasil Cetak Para  Entrepreneur Baru  di Sumsel
 
Data dari Pusat Data dan Sistem Informasi Barantin menunjukkan bahwa sepanjang Januari hingga September 2024, total impor anggur ke Indonesia dari beberapa negara, seperti China, Australia, Peru, Chile, dan India, mencapai 78.538 ton. Setiap buah anggur impor, termasuk Shine Muscat, diperiksa dari residu pestisida seperti Chlorpyrifos dan bahan kimia lain yang berpotensi mencemari.
 
"Sejauh ini, hasil monitoring kami menunjukkan bahwa residu pestisida pada anggur impor, termasuk Shine Muscat, berada di bawah batas aman yang ditetapkan," lanjut Kostan.
Selain itu, Barantin secara rutin mengambil sampel dan menguji keamanan pangan pada komoditas ini, termasuk untuk logam berat, mikotoksin, dan mikroba berbahaya. Barantin juga telah melakukan pengujian keamanan pangan terhadap 3.561 jenis Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT), yang meliputi 772 uji pestisida pada anggur.
 
Kostan Manalu juga mengimbau masyarakat untuk tetap memprioritaskan buah lokal dan selalu menjaga kebersihan buah sebelum dikonsumsi. "Cucilah anggur Shine Muscat atau buah lain di bawah air mengalir untuk mengurangi kontaminasi seperti residu pestisida dan debu," tambahnya.
Melalui berbagai langkah ini, Barantin berkomitmen memastikan anggur Shine Muscat impor yang beredar di Indonesia aman untuk dikonsumsi, sejalan dengan upaya melindungi kesehatan masyarakat dan mendorong konsumsi produk lokal.
 
Penulis:Achmad Aulia
 
Baca Juga: Sekda Sumsel Edward Candra Dorong Penguatan Kompetensi TPID Lewat Capacity Building