Find Us On Social Media :
Puncak Hari Inklusi Keuangan Pontianak Dorong Siswa Untuk Rajin Menabung ()

Puncak Hari Inklusi Keuangan Pontianak Dorong Siswa Untuk Rajin Menabung

Wilhelmus Triputra - Sabtu, 2 November 2024 | 12:18 WIB

Pontianak, Sonora.ID - Pemerintah Kota Pontianak melaksanakan kegiatan Puncak Hari Inklusi Keuangan Daerah Kota Pontianak Tahun 2024, yang berlangsung di Pontianak Convention Center (PCC), Jumat (1/11/2024). 

Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian secara resmi membuka kegiatan tersebut yang dihadiri oleh anak - anak sekolah dari tingkat SD dan SMP. 

Ani Sofian mengatakan Puncak Hari Inklusi Keuangan Daerah Kota Pontianak Tahun 2024 diharapkan dapat memberikan motivasi kepada para pelajar untuk gemar menabung. 

"Karena menabung membawa manfaat yang lebih besar untuk masa depan mereka. Dan juga lewat inklusi keuangan ini bisa mencegah fintech ilegal yang selama ini banyak meresahkan, "ungkap Ani. 

Selain itu katanya lagi, mendewasakan masyarakat di kota Pontianak untuk sadar menyimpan uangnya di bank karena kalau disimpan di bank uang tersebut akan berkembang dan sewaktu - waktu bisa digunakan. 

Baca Juga: Bawaslu Pontianak Lakukan Penertiban APK Serentak di 6 Kecamatan

Ani Sofian juga berpesan semua lembaga keuangan harus menyasar pada UMKM supaya UMKM bsrkembang pesat di Pontianak

"Karena yang terbukti kuat menopang perekonomian itu memang UMKM. Jadi menirut saya inklusi keuangan di Kota Pontianak harus menyasar kepada UMKM, "ujar Ani. 

Di kesempatan yang sama, Kepala OJK Kalimantan Barat, Maulana Yasin mengatakan inklusi keuangan yang ditujukan untuk anak - anak SD dan SMP adalah juga untuk merealisasikan target yang ditetapkan pemerintah. 

"Selain kita kejar, KEJAR (Rekening Pelajar), kita juga kejar target program presiden terdahulu untuk inklusi kita 90 persen, "ungkap Yasin. 

M Yasin juga menambahkan literasi perlu terus dikembangkan dan dilaksanakan. Pada tahun 2022 literasi di Indonesia berada pada posisi sekitar 49,68 persen dan pada survey BPS meningkat menjadi 65,43 persen. 

"Kalau kita lihat dari kesenjangannya antara literasi dengan inklusi itu semakin menyempit. Artinya pemahaman kepada masyarakat berarti terjadi peningkatan dari sebelumnya. Dan juga masyarakat mengetahui serta memahami terkait keuangan sehingga survey BPS meningkat literasinya, "tambah Yasin. 

Menurutnya sudah banyak yang sudah berinteraksi dengan lembaga jasa keuangan.