Sonora.ID - Berbagai pemangku kepentingan perlu memperkuat komitmen untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.
Salahsatunya ditunjukkan lewat kegiatan aktivitas literasi keuangan dan asuransi bagi masyarakat umum di Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) Kelurahan Petukangan Selatan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan tujuan mendorong perluasan dan percepatan inklusi keuangan nasional.
Berdasarkan data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2023 yang dirilis oleh OJK, indeks inklusi keuangan Indonesia tercatat 85,10% pada tahun 2023.
Angka ini menunjukkan peningkatan yang stabil dari tahun-tahun sebelumnya, didorong oleh program-program inklusi keuangan seperti digitalisasi layanan di berbagai sektor.
Meski begitu masih terdapat beberapa tantangan salah satunya pemerataan tingkat pemahaman produk dan layanan keuangan khususnya pada segmen masyarakat prioritas seperti pelajar, nelayan, karyawan, profesional, petani & nelayan, penyandang disabilitas, pelaku UMKM, komunitas, perempuan/Ibu Rumah Tangga (IRT), dan Masyarakat Terdepan, Terluar, Tertinggal (3T).
Sebelumnya, Pemerintah menargetkan kenaikan indeks ini menjadi 90% pada akhir 2024, sejalan dengan berbagai inisiatif yang terus dioptimalkan.
Menanggapi hal itu, Sukawati Lubis, Direktur Kepatuhan & Chief Compliance Officer (CCO) BCA Life, mengatakan sebagai Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), pihaknya memiliki tanggung jawab untuk menyebarkan dan memperluas program edukasi yang komprehensif mengenai pentingnya literasi & inklusi keuangan dan asuransi.
"Perlu komitmen untuk memberikan pengetahuan yang dibutuhkan masyarakat, khususnya para perempuan dan ibu rumah tangga agar semakin memahami pentingnya perencanaan keuangan dan melindungi keluarga secara lebih baik," ujarnya
"Dengan me-refresh pemahaman untuk pengelolaan keuangan dan manfaat perlindungan asuransi, kami berharap mereka dapat mengambil langkah proaktif dalam menjaga & proteksi keuangan keluarga di masa depan. Literasi & inklusi keuangan bukan hanya tentang angka, tetapi juga tentang memberdayakan individu untuk membuat keputusan yang cerdas dan berkelanjutan untuk kesejahteraan mereka,” ujarnya.
Baca Juga: Wujudkan Akses Keuangan Merata untuk UMKM Sejahtera, OJK DIY Gelar Puncak Bulan Inklusi Keuangan
Sukawati Lubis menambahkan kegiatan seminar literasi keuangan dan asuransi kepada ribuan pelajar dan mahasiswa di Indonesia, tahun ini menjadi momentum untuk memperluas jangkauan dengan menargetkan masyarakat umum secara langsung, khususnya segmen prioritas perempuan/IRT.
"Tajuknya “Badan Sehat, Keuangan Sehat, Masa Depan Terjaga” yang diramaikan dengan rangkaian acara mulai dari olahraga bersama, mini Medical Check Up (MCU), inklusi program asuransi jiwa hingga bahasan manajemen finansial keluarga dan persiapan hari tua dengan menghadirkan praktisi industri keuangan sebagai pembicara tamu," tambahnya
Ia juga memastikan melakukan kegiatan inklusi & memberikan literasi langsung kepada masyarakat mengenai pentingnya memiliki perlindungan asuransi serta bagaimana produk asuransi dapat membantu memitigasi risiko keuangan.
"Kegiatan literasi ini melibatkan berbagai segmen masyarakat, termasuk ibu rumah tangga, pelaku usaha kecil, dan generasi muda," pungkasnya