Penajam, Sonora.ID – Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta Menggelar Fokus Group Discussion (FGD) Pengembangan Model New Market Entry Capability dengan Product Innovativeness, Brand Resonance, dan Marketing Capability pada Industri Sawit Berkelanjutan.
Kegiatan ini tersebut dibuka setara resmi ekretaris Daerah (Sekda) Penajam Paser Utara (PPU), Tohar membuka secara resmi di Ballroom Hotel Ika Petung, pada Selasa (05/11/2024).
Sekda PPU, Tohar, menyampaikan Selaku pemerintah daerah menyambut baik kolaborasi yang terbentuk antara UPN Veteran Yogyakarta dengan beberapa universitas lain seperti Universitas Terbuka, Universitas Borneo, Universitas Fajar, dan Universitas Mulawarman dalam riset ini.
Karena, Kehadiran para akademisi dan pakar dari berbagai universitas ini tentunya menambah nilai yang sangat positif bagi peserta yang hadir pada hari ini.
Lanjut Tohar mengatakan “Sawit Berkelanjutan” merupakan topik yang sangat penting dan relevan, baik bagi pemerintah daerah, sektor industri, maupun masyarakat.
Sebab memiliki peran yang cukup besar dalam sektor agrikulture dan perkebunan, termasuk di dalamnya kelapa sawit yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.
“Kita juga menyadari bahwa perkembangan industri ini perlu diimbangi dengan pendekatan yang berorientasi pada keberlanjutan. Artinya, bagaimana kita memastikan bahwa kelapa sawit tidak hanya membawa manfaat ekonomi, namun juga dapat menjaga keseimbangan lingkungan serta kesejahteraan masyarakat yang terlibat di dalamnya,” ujarnya.
Ia yakin bahwa pendekatan kolaboratif antar lembaga ini akan mendorong munculnya solusi dan inovasi dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada dalam industri sawit.
Khususnya dalam menciptakan model bisnis yang lebih adaptif, inovatif, serta mampu bersaing di pasar internasional,” terangnya.
Lebih lanjut Tohar berharap, melalui riset yang mengedepankan Product Innovativeness, Brand Resonance, dan Marketing Capability ini dapat memperkuat daya saing produk sawit nasional.
Sehingga ke depannya produk di Daerah tidak hanya dikenal karena kuantitasnya, tetapi juga kualitas dan keberlanjutannya.
Tohar menambahkan disinilah pentingnya peran serta seluruh pemangku kepentingan, baik dari kalangan akademisi, praktisi, maupun pemerintah.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara akan mendukung penuh inisiatif tersebut untuk menjadikan industri sawit di daerah ini sebagai model industri yang berkelanjutan," pungkasnya. (Adv / DiskominfoPPU)