Find Us On Social Media :
Debat Publik kedua, Paslon Calon Gubernur dan Wakil Gubenur Kalbar, Selasa (5/11/2024). (Wilhelmus Triputra) ()

Cagub Sutarmidji Ingin Wujudkan Pusat Sertifikasi Keahlian Nasional

Wilhelmus Triputra - Rabu, 6 November 2024 | 15:00 WIB

Singkawang, Sonora.ID - Debat Publik kedua Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat Tahun 2024 mengusung tema Pembangunan infrastruktur Untuk meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat, Pengelolaan Sumber Daya Alam Yang Ramah Lingkungan, Serta Menyelesaikan Persoalan Daerah.

Debat Publik kedua tersebut digelar di Hotel Swiss Belinn, Singkawang, Selasa (5/11/2024) malam. 

Pada sesi menjawab pertanyaan panelis, Calon Gubernur nomor urut 1, Sutarmidji  mendapatkan giliran pertama menanggapi terkait menghadapi puncak bonus demografi pada tahun 2045. 

Sutarmidji mengatakan yang paling penting pertama adalah melakukan sertifikasi keahlian, karena selama ini banyak yang menyandang gelar S1, S2, tapi terkadang kalah berkompetisi dengan orang-orang di luar itu. 

Baca Juga: Paslon Sutarmidji - Didi Haryono Soroti Data Peserta BPJS Kesehatan di Debat Perdana

Midji mengatakan akan mewujudkan pusat sertifikasi keahlian nasional karena keahlian - keahlian itulah yang bisa menjawab SDM untuk mengelola SDA dan menjawab tantangan daerah. 

"Kalau dia produktif maka itu pasti akan menghasilkan pertumbuhan yang luar biasa, tapi kalau dia tidak produktif maka akan menjadi beban daerah dan negara," ungkap Midji. 

Sehingga, lanjutnya sertifikasi adalah solusi yang terbaik untuk menjawab semuanya itu. Menurutnya kelemahan yang selama ini dimiliki SDM Kalbar adalah mereka yang punya pendidikan formal bagus, tetapi dari segi keterampilan masih belum memadai. 

Menanggapi jawaban Cagub nomor urut 1, Cagub nomor urut 2, Ria Norsan mengatakan sebelum mendapatkan sertifikasi masyarakat harus mendapatkan pelatihan terlebih dahulu.

"Masyarakat kita ini, khususnya kaum milenial dan kaun Gen Z yang nantinya akan berperan di 2045 akan mendapatkan pelatihan-pelatihan untuk siap bekerja dimanapun  baru dapat sertifikasi dari badan sertifikasi," ujar Norsan.