Penajam, Sonora.ID - Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budi Daya dan Lingkungan Diskan Kabupaten PPU, Musakkar, mewakili Kepala Diskan PPU, Rozihan Asward mengungkapkan, kekhawatirannya akan penangkapan bibit kepiting yang dilakukan secara masif.
“Dikhawatirkan pengambilan terjadi secara sporadis, bisa akan habis di alam,” ujarnya melalui panggilan whatsapp, Senin (6/11/2024).
Untuk mengatasi masalah ini, Diskan PPU telah melaksanakan berbagai kegiatan seperti sosialisasi hingga pelatihan beberapa waktu lalu.
Upaya ini dilakukan untuk mendorong masyarakat pesisir untuk menjaga kelestarian ekosistem perairan, yang di khawatirkan akan rusak dengan penangkapan kepiting secara masif.
Selain itu, pihaknya juga akan memberikan dukungan penuh kepada masyarakat yang ingin memulai budidaya kepiting bakau.
Baca Juga: Wujudkan Pemenuhan Hak Anak DP3AP2KB PPU Gelar Pelatihan Konvensi Hak Anak
"Nah untuk bibit ini supportnya itu bisa diambil dari kantong-kantong pembudidaya. Pembudidaya pembesaran yang ada ditambak," terangnya.
Dengan adanya budidaya kepiting bakau, diharapkan dapat mengurangi tekanan terhadap populasi kepiting di alam liar.
Musakkar menambahkan, budidaya ini juga berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir, selain dari hasil perikanan tangkap.
“Kemungkinan kalau itu berkembang nanti bisa banyak minat. Karena di Desa Sesula dan Api-api ini juga berdekatan sumber air lautnya,” jelasnya.
Pada intinya, Diskan PPU menekankan pentingnya pengelolaan budidaya yang baik dan harus menggeluti usahanya dengan maksimal. Pihaknya optimis bahwa budidaya kepiting bakau akan semakin berkembang, terutama di daerah seperti Desa Sesula dan Api-api yang memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang mendukung.
"Kita lihat perkembangan ke depan jika bagus berarti banyak masyarakat itu yang mengembangkan di sana," pungkasnya. (Adv)