Surakarta, Sonora.ID - Banyak calon kepala daerah mengunjungi kediaman Jokowi di Sumber, Banjarsari, Solo, dengan harapan mendapatkan efek positif dari tingginya tingkat penerimaan atau "approval rating" yang masih dimiliki mantan Presiden tersebut.
Menurut Abdul Hakim, pengamat politik Universitas Sebelas Maret (UNS), para calon kepala daerah terutama dari kubu Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini bukan hanya ingin memperoleh dukungan elektoral, tetapi juga menunjukkan kesetiaan mereka pada sosok Jokowi.
Dalam kunjungan-kunjungan ini, para calon kepala daerah berupaya memperlihatkan kedekatan mereka dengan Jokowi, yang diharapkan dapat memberikan "coattail effect" atau efek ekor jas untuk menarik dukungan publik di daerah masing-masing.
Sejak Jokowi kembali ke Solo pada 20 Oktober 2024 lalu, lebih dari 20 pasangan calon dari berbagai daerah telah menyambutnya, seperti pasangan calon gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi - Taj Yasin, calon wali kota Solo Respati Ardi - Astrid Widayani, serta calon wakil gubernur Jawa Timur Emil Dardak.
Baca Juga: Edukasi Pajak Inklusif, DJP Jateng II Ajak Disabilitas Berkarya
Bahkan, beberapa calon kepala daerah dari daerah lain, termasuk dari Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, dan Papua, ikut menemui Jokowi. Jokowi sendiri merendah saat dimintai pendapat mengenai tingginya antusiasme para calon kepala daerah tersebut. Ia menegaskan bahwa dirinya sudah purna tugas dan tidak menganggap memiliki pengaruh besar lagi.
“Ndaklah orang sudah pensiun. Sudah purna tugas,” ungkapnya saat ditemui di kediaman, Rabu (6/11/2024).
Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Indikator Politik, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi menjelang akhir masa jabatannya mencapai 75 persen.
Tingginya angka ini dikaitkan dengan berbagai kebijakan sosial yang dijalankan selama masa jabatannya, yang menurut Abdul Hakim telah memperkuat basis dukungan Jokowi di kalangan masyarakat bawah atau silent majority.
Abdul Hakim menjelaskan, kebijakan bantuan sosial yang diberikan selama masa jabatan Jokowi telah menciptakan basis dukungan yang solid, terutama di wilayah-wilayah seperti Indonesia Timur, Jawa Timur, dan Jakarta.