Find Us On Social Media :
Sinergi Bawaslu RI dan Media Kawal Pilkada 2024 di Wilayah Rawan Tinggi (Istimewa)

Sinergi Bawaslu RI dan Media Kawal Pilkada 2024 di Wilayah Rawan Tinggi

Lilis Nur Indah Sari - Senin, 11 November 2024 | 17:37 WIB

Malang, Sonora.ID – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI baru saja menggelar Konsolidasi Media di Latar Ijen, Kota Malang, pada tanggal 9 November 2024.

Acara tersebut dihadiri oleh beberapa narasumber, seperti Humas Bawaslu RI, Bawaslu Kota Malang, jurnalis, dan akademisi, dengan tujuan utama untuk menguatkan transparansi dan akuntabilitas pengawasan dalam Pilkada Serentak 2024 di beberapa wilayah yang dianggap mempunyai kerawanan tinggi.

Ahmad Ali Imron, Koordinator Humas dan Media Massa Bawaslu RI, menyampaikan
bahwa sinergi antara Bawaslu dan media massa sangat penting dalam memastikan
informasi yang akurat, objektif, dan valid terkait tahapan Pilkada 2024.

Ia menegaskan bahwa masyarakat menjadi mitra strategis Bawaslu dalam mengawasi pemilu.

Oleh karena itu, informasi yang transparan perlu untuk disampaikan agar mendorong partisipasi aktif masyarakat.

Konsolidasi ini juga memiliki tujuan untuk pemetaan isu-isu strategis dalam Pilkada
2024 dengan fokus pada beberapa wilayah rawan tinggi, termasuk Jawa Timur, yang
menduduki kategori lima rawan tinggi berdasarkan Indeks Kerawanan Pilkada (IKP).

“Kota dan Kabupaten Malang termasuk dalam wilayah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi, terutama pada tahap kampanye dan penghitungan suara,” ujar Humas Bawaslu RI.

Mohammad Hasbi Ash Shiddiqy, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Kota Malang, juga mengungkapkan kalau
Kota Malang menjadi salah satu daerah yang memiliki kerawanan tinggi dalam
penyelenggaraan pemilihan umum dan kepala daerah.

Hal itu tidak terlepas dari banyaknya laporan terkait perusakan Alat Peraga Kampanye di beberapa wilayah Kota Malang.

“Kita rancang juga, kita rilis juga, kerawanan di Kota Malang, dan itu memang tinggi.
Kota Malang itu paling banyak pelanggarannya di kampanye dan saya juga menemukan perusakan APK (Alat Peraga Kampanye) juga”, ungkap Hasbi.

Dalam diskusi tersebut, Bawaslu RI memaparkan langkah-langkah pengawasan
yang akan dilakukan dalam rangka menjaga integritas pemilu.