Find Us On Social Media :
Ilustrasi Diskusi Gerakan Membaca Nasional dimoderatori Kang Maman Suherman di Jakarta (Dok Perpusnas)

Perpustakaan Nasional Gelar Apresiasi Gerakan Indonesia Membaca

Jumar Sudiyana - Jumat, 15 November 2024 | 06:37 WIB

Jakarta,Sonora.Id - Tidak salah jika riset internasional menempatkan Finlandia sebagai salah satu negara dengan minat baca tertinggi di dunia. Tengok saja, berapa jumlah buku yang dibaca masyarakat disana dalam setahun, yakni 50 buku per orang tiap tahunnya. Sedangkan, di Indonesia satu orang membaca tiga buku per tahunnya.

Hal ini diungkapkan pegiat literasi Maman Suherman. Ia bahkan menaruh optimisme bahwa Indonesia bisa lebih unggul dari Finlandia andai Gerakan Indonesia Membaca yang diinisiasi Perpustakaan Nasional benar-benar diterapkan dengan massif dan berkelanjutan.

“Jadi, kalau Gerakan Indonesia Membaca melalui program Sepekan 1 Buku berhasil. Artinya, setiap orang dalam sepekan sanggup membaca satu buku, maka dalam setahun akan mampu membaca 52 buku. Indonesia bisa lebih unggul dari Finlandia,” terangnya pada kegiatan Apresiasi Gerakan Indonesia Membaca di Jakarta, Kamis, (14/11/2024).

Maman lantas melanjutkan bahwa buku itu tidak harus dibaca dari awal sampai akhir. Begitu sudah menangkap isi buku, kemudian dipraktikkan dan terus bertumbuh bisa menjadikan kita sukses.

Ungkapan buku telah mengubah perilaku banyak orang itu juga dialami oleh seorang konten kreator kenamaan Jerome Polin. Jerome mengaku buku yang berjudul ‘Mindset’ telah mampu mengubah pola pikir dalam dirinya seperti saat ini. Dari situ ia kemudian mencoba bekerja keras dan sempat mengalami kegagalan puluhan kali berkompetisi hingga akhirnya menikmati panen kemenangan.

“Kita harus punya mimpi yang besar dan alasan untuk meraihnya. Selama kita punya sikap gigih (persisten), maka garansi kesuksesan bisa didapat. Ketika masih punya kemampuan dan keyakinan untuk terus mencoba itu artinya kita belum gagal mencapai tujuan yang diinginkan,” tandas Jerome memberi tips.

Gerakan Indonesia Membaca merupakan inisiasi dan inovasi program Perpusnas untuk mengejar ketertinggalan angka tingkat kegemaran membaca dan kecakapan informasi secara nasional. Kekhawatiran ini jika didiamkan akan menyebabkan krisis multidimensional sehingga memerlukan kerja sama dari berbagai pihak.

Di tahun 2024, Perpusnas telah membangun 10.000 ruang baca masyarakat melalui pengembangan perpustakaan desa/keluarahan mau pun taman baca masyarakat (TBM) dengan memberikan bantuan 10 juta buku bacaan bermutu. Program-program lanjutan pembudayaan kegemaran membaca seperti Membaca Nyaring merupakan cara efektif yang bisa dipakai dan dimanfaatkan dari pemberian bantuan bahan bacaan bermutu.

“Gerakan Indonesia Membaca adalah upaya kesadaran dan kesiapan menuju Indonesia Emas 2045. Bahkan, bonus demografi ini jika kita tidak bisa manfaatkan dengan benar dan dimulai secepatnya, maka potensi pengangguran besar-besaran dan rendahnya produkivitas sumber daya manusia akan terjadi,” tegas Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Adin Bondar.

Pemberian Apresiasi Gerakan Indonesia Membaca merupakan muara dari Gerakan Indonesia Membaca yang telah berlangsung sepanjang tahun 2024. Respon baik tampak terlihat dari antusiasme yang mengikuti rangkaian seleksi yang diikuti. Pada Lomba Resensi bagi siswa SMP/sederajat dan siswa SMA/sederajat mampu menjaring peserta aktif yang tersebar di 23 Provinsi. Dan sebanyak 1.787 resensi yang terdiri dari 1.646 naskah resensi dan 141 video resensi dalam kanal Indonesia Membaca berhasil dihimpun.
Sementara itu, untuk Tantangan 21 Hari Membaca Nyaring. Dari 918 pendaftar, 184 peserta berhasil lolos menjalani tahapan selama 21 hari, dan lebih dari 3.864 video Membaca Nyaring berhasil diunggah ke dalam akun media sosial (instagram).

“Apresiasi Gerakan Indonesia Membaca menjadi bentuk komitmen Perpusnas memberikan penghargaan kepada para peserta yang sudah aktif dan membuat karya terbaik,” jelas Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Nurhadisaputra dalam laporannya.

Sebanyak 8 pemenang Tantangan 21 Hari Membaca Nyaring diberikan kepada masing-masing 2 kategori terbaik orang tua dan pustakawan/pegiat literasi, dan 4 terbaik dari kategori guru. Sementara dari Tantangan Sepekan 1 Buku dan Lomba Resensi diputuskan 8 pemenang kategori naskah resensi terbaik, 2 pemenang kategori naskah resensi terpopuler, 4 pemenang kategori video resensi terbaik, 2 pemenang kategori video resensi terpopuler, 4 pemenang kategori siswa teraktif, dan 4 pemenang kategori sekolah teraktif.