Sragen, Sonora.ID - Proyek pembangunan Jembatan Butuh yang menghubungkan Kecamatan Plupuh dengan Kecamatan Masaran di Kabupaten Sragen terancam mengalami penundaan.
Salah satu penyebabnya adalah melengkungnya rangka jembatan yang telah terpasang, setelah sebelumnya sempat mengalami kerusakan akibat penyangga rangka yang hanyut terbawa banjir di Sungai Bengawan Solo.
Rencananya, jembatan ini diharapkan selesai pada akhir Desember 2024.
Mewakili Gerakan Pembaharuan Sragen (GPS), Haryanto menyatakan bahwa penyelesaian jembatan sesuai target waktu akan sulit tercapai mengingat situasi tersebut.
Menurutnya, proyek ini nyaris mustahil selesai tepat waktu, terlebih karena sudah mengalami kerusakan signifikan.
Budi Setyo, anggota GPS lainnya, mengungkapkan bahwa masyarakat adalah pihak yang paling terdampak dari kemunduran ini. Jembatan Butuh diharapkan dapat menunjang kegiatan ekonomi warga Sragen dan mengurangi jarak tempuh antar-kecamatan.
Dengan anggaran sebesar Rp 14 miliar, Budi merasa proyek ini seharusnya diprioritaskan dan dilaksanakan dengan pengawasan ketat.
“Anggaran tersebut sangat disayangkan kalau tidak terealisasi dengan baik, dan kami perkirakan 90 persen tidak akan selesai tepat waktu,” ucapnya.
Budi menambahkan bahwa pada 20 Desember 2024 proyek ini harus sudah melalui Provisional Hand Over (PHO), namun berdasarkan pengamatannya, pencapaian tersebut diragukan.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sragen, Albert Pramono Soesanto, mengupayakan agar pengerjaan jembatan bisa dipercepat melalui perubahan metode kerja yang lebih efisien.
Ia menyatakan bahwa jika terjadi keterlambatan, hal itu diperkirakan tidak lebih dari 1-2 minggu.