Find Us On Social Media :
Kegiatan ‘Kolaborasi Bersih Sampah Jakarta, Indonesia Bersih’ diselenggarakan secara serentak di tujuh titik wilayah Provinsi DKI Jakarta pada Minggu (17/11). ()

Kolaborasi Bersih Sampah Jakarta Dukung Percepatan Penanganan Sampah

Saortua Marbun - Minggu, 17 November 2024 | 19:00 WIB
 
Sonora.ID - Kegiatan ‘Kolaborasi Bersih Sampah Jakarta, Indonesia Bersih’ diselenggarakan secara serentak di tujuh titik wilayah Provinsi DKI Jakarta pada Minggu (17/11). Kegiatan ini dalam rangka mendukung pemilahan sampah secara optimal di sumber timbulan sampah, serta mempercepat penanganan masalah sampah di DKI Jakarta.
 
Sebanyak 1.900 peserta hadir dari berbagai kalangan, mulai dari anak sekolah, pramuka, komunitas, pegiat lingkungan, pegiat media sosial, serta masyarakat yang berasal dari seluruh wilayah Jakarta.
 
Kegiatan ini juga merupakan kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Lokasi utama penyelenggaraan acara ini berada di Hutan Kota Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. Sementara, kegiatan serupa dilakukan di Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu. Keenam wilayah tersebut terhubung melalui video konferensi dengan para tamu undangan yang hadir di lokasi utama.
 
Menteri Lingkungan Hidup/BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, mengatakan pengelolaan sampah telah menjadi isu global dan lokal yang hingga kini masih belum teratasi. Ia menegaskan bahwa seluruh masyarakat perlu merefleksikan diri dan berkomitmen untuk menyelesaikan masalah sampah ini bersama-sama.
 
Jakarta memiliki penduduk 11,4 juta orang dengan sampah hampir delapan ribu ton per hari dan kita belum bisa menyelesaikan masalah ini. Ini adalah hal yang harus kita renungkan bersama, tidak terkecuali adik-adik muda yang hadir hari ini bersama kami di seluruh kota Jakarta serta Kepulauan Seribu,” ujar Hanif di Jakarta, Minggu (17/11).
 
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Besok, 18 November 2024 di Jabodetabek, Hujan atau Cerah?
 
Menurut data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), total sampah di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 56 juta ton. Hanif menegaskan bahwa masalah sampah ini sangat besar dan kompleks, sehingga tidak bisa diselesaikan hanya dengan satu pendekatan, tetapi membutuhkan kolaborasi antarpihak.
 
Dalam kesempatan ini, juga telah berlangsung deklarasi dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang melibatkan para pemangku kepentingan untuk percepatan pengelolaan sampah. Selain itu, juga dilaksanakan peluncuran Gugus Tugas Akselerasi Pengelolaan Sampah DKI Jakarta.
Harapannya, deklarasi dan penandatanganan MoU ini dapat semakin menggerakkan kesadaran semua pihak untuk mengurangi sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bantargebang.
 
"Tadi, teman-teman sudah bersama-sama berdeklarasi dan menyatakan komitmen. Namun, menurut saya, deklarasi saja tidak cukup. Seharusnya, deklarasi ini sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Namun, yang kita butuhkan saat ini adalah deklarasi aksi, bukan sekadar pernyataan sikap. Jika setiap tahun hanya ada deklarasi tanpa tindakan nyata, masalah sampah ini tidak akan pernah selesai," tegasnya.
 
Hanif juga berharap, setelah deklarasi dan komitmen yang telah disampaikan, dalam waktu satu bulan ke depan, semua pihak dapat bersama-sama menyusun rencana aksi yang konkret dan terukur untuk menyelesaikan masalah sampah di Jakarta.
 
Salah satu hal unik dalam kegiatan ini adalah upaya untuk meminimalkan sampah yang dihasilkan. Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Umum (Sekum) Kementerian LH/BPLH, Rosa Vivien Ratnawati, mengungkapkan bahwa acara ini dirancang agar menghasilkan sampah sesedikit mungkin. 
Beberapa pengaturan dilakukan untuk mencapai hal tersebut, di antaranya seluruh peserta mendapatkan konsumsi makanan menggunakan wadah guna ulang yang dapat dipakai lagi, dan penyediaan air minum dalam galon yang bisa diisi ulang. 
 
Selanjutnya, penggunaan ornamen panggung seperti umbul-umbul yang dicetak pada kain yang nantinya dapat didaur ulang menjadi tas belanja. Selain itu, teknologi layar elektronik digunakan untuk menggantikan penggunaan backdrop panggung cetak, sehingga tidak menambah sampah bekas dekorasi. Vivien berharap acara ini dapat menjadi model untuk acara-acara berikutnya yang lebih ramah lingkungan. 
 
"Diharapkan acara ini dapat dijadikan model untuk acara-acara selanjutnya, di mana kita bisa mengurangi sampah yang dibuang ke TPA," ujar Vivien.
 
Dalam acara ini turut hadir juga Menteri Koordinator Bidang Pangan, Wakil Menteri Lingkungan Hidup/BPLH, PJ Gubernur DKI Jakarta, Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, dan Anggota DPR RI Komisi XII. 
 
Baca Juga: Gus Mensos Tekankan Pentingnya Kertas Kerja, Sama Dengan Kenyataan