Find Us On Social Media :
Mulyadi – Harti Ingin Bangun Sentra Budaya di Kota Pontianak. (Ist)

Mulyadi–Harti Ingin Bangun Sentra Budaya di Kota Pontianak

Wilhelmus Triputra - Jumat, 22 November 2024 | 10:21 WIB

Pontianak, Sonora.ID – Calon Walikota nomor urut 2, Mulyadi ingin membuat ruang – ruang kreasi untuk anak – anak muda di setiap kecamatan di Pontianak, karena menurutnya selama ini Pontianak tidak punya itu.

Hal itu dipaparkannya saat menjawab pertanyaan penelis pada Debat Publik Pamungkas Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Pontianak Dalam Pemilihan Tahun 2024 digelar pada Selasa (19/11/2024) di Pontianak Convention Center (PCC), Pontianak.

Pertanyaan tersebut yaitu terkait kebijakan akan dilakukan untuk menyediakan infrastruktur yang representatif dan terjangkau bagi eksplorasi di bidang karya seni budaya dan kelompok kreatif.

Mulyadi menambahkan, bersama Harti akan mengoptimalkan seperti Tugu Khatulistiwa yang selama ini gelap yang dijadikan sebagai salah satu sentra budaya.

“Kita akan memetakan ulang beberapa wilayah di Kota Pontianak yang akan dijadikan sentra–sentra kebudayaan bagi masyarakat kota Pontianak dan memberikan kesempatan yang seluas – luasnya kepada seluruh etnis untuk menampilkan akar budayanya pada momen kegiatan tertentu, “ujar Mulyadi.

Baca Juga: Bawaslu Kalbar Lakukan Pemetaan Potensi Kerawanan TPS

Dia mencontohkan bisa dengan mengadakan Haul Kesultanan yang akan menarik minat wisatawan untuk datang.

Selain itu pihaknya juga akan memberikan kesempatan pada generasi muda di kota Pontianak untuk berkreasi di titik – titik yang ada di setiap kecamatan.

“Artinya kami akan membangun pusat – pusat kegiatan masyarakat yang ada di setiap kecamatan dan mengoptimalisasikan yang sudah ada sekarang seperti Tugu Khatulistiwa dan akan mengevaluasi terminal – terminal Siantan yang akan kita optimalisasikan serta memanfaatkan pinggir – pinggir sungai sebagai pusat budaya Pontianak, “ungkapnya.

Menanggapi pernyataan Mulyadi, Cawako dari Paslon nomor urut 1, Edi Kamtono mengatakan sebenarnya pihaknya sudah melaksanakan tempat anak muda berkreasi dengan membuka ruang terbuka hijau yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana olahraga yang tematik yang sudah dilakukan baik di darat atau di pinggir sungai.

“Ada 44 titik ruang terbuka hijau yang sebenarnya jadi perhatian kita termasuk Tugu Khatulistiwa, masalahnya di Tugu Khatulistiwa lahannya bukan milik pemerintah kota, anggarannya ada, “imbuh Edi.

Untuk ke depan Edi – Bahasan bertekad akan menghadap langsung pemerintah pusat untuk ditukar gulingkan lahan seluas 4 hektar tersebut.

“Waterfront akan kita lanjutkan sebagai tempat rekreasi anak muda beraktivitas, “ujar Edi.
Waterfriont kita akan lanjutkan sebagai t4 kreasi anak muda beraktivitas