Find Us On Social Media :
Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) Giwo Rubianto Wiyogo. (Dok Perpusnas)

Perpusnas: Peran Ibu Dalam Tingkatkan Angka Literasi Sangat Dibutuhkan

Jumar Sudiyana - Selasa, 26 November 2024 | 05:29 WIB

Jakarta,Sonora.Id -Indonesia masih tertinggal dari negara-negara di Asia dalam hal literasi. Peran perempuan sebagai Ibu Bangsa amat diandalkan dalam memajukan literasi di Indonesia terutama di lingkup komunitas terkecil, yakni keluarga.

Urgensi peran perempuan dalam upaya meningkatkan budaya baca dan literasi diungkap pada gelar wicara bertemakan “Meningkatkan Peran Perempuan dalam Membangun Budaya Literasi di Lingkungan Keluarga dan Komunitas” yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional, Senin, (25/11/2024).

“Saat ini sebanyak 111 organisasi anggota KOWANI terus berkolaborasi dengan masyarakat untuk memberikan advokasi pembudayaan kegemaran membaca,” ujar Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) Giwo Rubianto Wiyogo.

Kenapa keluarga dikatakan punya pondasi yang penting? Karena di dalam keluarga terdapat sosok ibu yang berjasa sangat besar mendidik anak anaknya sehingga menjadi cerdas dan gemar membaca. Mereka adalah ujung tombak dalam pembudayaan kegemaran membaca di lingkungan keluarga.

“Semakin banyak perempuan yang bergerak membangun budaya literasi, semakin banyak anak-anak Indonesia yang akan tumbuh dengan kegemaran membaca,” ucap Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian.

Senada dengan yang disampaikan Hetifah, UU Perpustakaan telah mengatur bahwa kegemaran membaca dilakukan melalui satuan keluarga, pendidikan, dan masyarakat.

Demi mendukung tugas tersebut, Perpustakaan Nasional di tahun ini menyalurkan bantuan bahan bacaan bermutu kepada 10 ribu perpustakaan desa/kelurahan maupun Taman Baca Masyarakat (TBM) yang tersebar di seluruh Indonesia. Buku-buku bacaan yang ada di perpustakaan ini bisa dimaksimalkan manfaatnya oleh para keluarga, sekolah, maupun komunitas baca di sekitarnya.

“Setiap perpustakaan maupun TBM akan mendapatkan koleksi bacaan siap pakai sebanyak 1.000 eksemplar,” terang Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Adin Bondar.

Budaya literasi adalah investasi jangka panjang untuk meningkatkan ketahanan keluarga. Dengan literasi, keluarga menjadi lebih kuat, harmonis, dan siap menghadapi tantangan kehidupan.

“Mari mulai langkah kecil hari ini untuk menciptakan keluarga yang cinta literasi,” tandas Guru Besar Ilmu Politik dari Universitas Indonesia Valina Singka Subekti.