Bandung, Sonora.ID - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar akan mengelola pengoperasian beberapa rute atau koridor Bus Rapid Transit (BRT). Di mana sebelumnya rute tersebut dikelola langsung oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Beberapa rute tersebut adalah rute Leuwi Panjang - Dago, Leuwi Panjang - Soreang, Leuwi Panjang - Majalaya, dan Dipatiukur - Jatinangor.
Sekretaris Dinas (Sekdis) Perhubungan Jawa Barat Dhani Gumelar menjelaskan, dengan adanya pengalihan operasional BRT tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat kini mengelola lima rute BRT.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengelola rute Alun- Alun Kota Bandung - IKEA Kota Baru Parahyangan Kabupaten Bandung Barat dan rute Purnawarman - Baleendah.
“Ada beberapa koridor yang selama ini dioperasikan oleh Kementerian Perhubungan yang dalam waktu dekat akan dialihkan ke Provinsi Jawa Barat,” kata Dhani saat ditemui di Bandung, Senin (2/12/2024).
Dhani menambahkan, dari lima rute BRT, sebanyak 90 bus akan dioperasionalkan untuk melayani rute-rute tersebut mulai 1 Januari 2025 mendatang.
Dhani juga mengatakan, dengan adanya pengalihan beberapa rute dari Kementerian Perhubungan RI, pihaknya dapat meningkatkan dan memperbaiki pelayanan transportasi massal kepada masyarakat.
"Kepadatan atau kemacetan di wilayah Bandung Raya itu sangat tinggi, jadi kita sangat memerlukan transportasi massal yang murah dengan layanan prima," jelas Dhani.
“Kita juga mendorong masyarakat untuk menggunakan angkutan umum dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Tentunya kita untuk mendorong hal tersebut sambil kita memperbaiki layanan operator, ya minimal dengan standar pelayanan yang baik," ungkap Dhani.
Dhani juga mengatakan, dengan perbaikan dan standar pelayanan minimal tersebut, masyarakat dapat menikmati fasilitas prima, seperti diantaranya bus ber AC, bersih, pembayaran cashless, tidak berhenti sembarangan, dan berhenti di tempat yang sudah ditentukan.
Dhani pun berharap, dengan adanya BRT Bandung Raya ini, masyarakat dapat berpindah ke transportasi massal.
“Nanti di 2027 totalnya ada 21 koridor atau rute. Itu sudah terkoneksi dan dapat melayani seluruh kawasan di Metropolitan Bandung atau Cekungan Bandung,” jelasnya.
Sementara terkait pembangunan proyek lanjutan BRT yang akan melayani 21 rute di wilayah Metropolitan Bandung, Dhani mengatakan akan dimulai pada awal 2025. Pihaknya sudah mempersiapkan proses pembangunan serta membentuk tim akselerasi, termasuk untuk operasional penuh BRT di lima koridor atau rute Bandung Raya.
“Tidak hanya Dinas Perhubungan Jabar, tapi perangkat daerah lainnya juga melakukan akselerasi, karena hampir sebagian besar itu bukan urusan teknis, tapi lebih ke administrasi dan regulasi yang perlu kami siapkan, misalnya peraturan Gubernur Jabar dalam rangka operasionalisasi BRT di tahun 2025 nanti," beber Dhani.
Menurutnya hingga saat ini persiapan yang dilakukan sudah mencapai 70 persen, dengan sisa waktu sekitar empat minggu.
"Kami optimis, dalam kurun waktu tiga minggu persiapan yang dilakukan sudah matang, tinggal memulai menjalankan operasioanal BRT pada 1 Januari 2025 tanpa adanya kendala kekosongan pelayanan kepada masyarakat," pungkasnya.