Surabaya, Sonora.ID - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur memperkirakan Ekonomi Jawa Timur berada di kisaran 4,8-5,6 persen pada tahun 2025 dengan inflasi terkendali di rentang 2.5 ±1%.
“Berlanjutnya PSN (Proyek Strategi Nasional), digitalisasi system pembayaran melalui QRIS Tuntas, , Implementasi LCT (Local Currency Seelement) menjadi factor yang mendorong bertumbuhnya ekonomi jatim” Kata Deputi Kepala KPW Jatim, M Noor Nugroho dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI Jatim) yang digelar hybrid Bersama dengan PTBI Nasional pada Jumat (19/11/2024)
Penguatan ekonomi mitra dagang utama Jawa Timur, penguatan RIRU-IRU-GIRU, sinergi berbagai pihak dalam memperkuat promosi investasi, peluang swasembada pangan dan hilirasasi, penguatan green dan blue ekonomi dengan dukungan Jawa Timur sebagai lumbung pangan Nusantara turut memberikan kontribusi pertumbuhan.
“Sinergi adalah kunci untuk prospek kinerja ekonomi Indonesia dalam memperkuat stabilitas dan transformasi ekonomi nasional termasuk di Jawa timur. Sinergi ini terus diperkuat untuk menghadapi tantangan semakin kompleks ke depan” papar M. Noor.
Bauran kebijakan Bank Indonesia pada 2025 akan terus diarahkan untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Kebijakan moneter Bank Indonesia pada tahun 2025 akan tetap difokuskan pada stabilitas, dengan terus mencermati ruang untuk mendorong pertumbuhan.
Sementara itu , keempat Kebijakan Bank Indonesia lainnya yaitu Kebijakan Makroprudensial, Kebijakan Sistem pembayaran,kebijakan pendalaman pasar keuangan dan kebijakan ekonomi keuangan inklusif dan hijau akan terus diarahkan untuk dan sebagai bagian dari upaya Bersama dalam mengkaselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News