Find Us On Social Media :
ilustrasi (Istimewa)

Aida Halim Metode Pembelajaran Perlu Kontekstual dan Sesuai Karakteristik Peserta Didik!

Saortua Marbun - Kamis, 5 Desember 2024 | 14:50 WIB

Sonora.ID - Di tengah pesatnya perkembangan jaman, upaya untuk meningkatkan kualitas peserta didik terus dilakukan.

Salah satunya lewat penggunaan kurikulum yang mampu membantu pengembangan daya kritis dan pemecahan masalah.

Pembelajaran yang dilakukan juga perlu didukung dengan metode pembelajaran kontekstual yang juga sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Executive Director unit Edukasi PT Summarecon Agung Tbk, Aida Halim mengatakan lewat Sekolah Terpadu Sedaya Bintang, pihaknya mengimplementasikan kurikulum yang berafiliasi dengan Sekolah Terpadu Pahoa, yaitu sekolah unggulan yang menggunakan Kurikulum Nasional dipadukan dengan Kurikulum Internasional Pearson Edexcel (Inggris), framework Singapore (DR. Yeap Ban Har) untuk Matematika, dan Mandarin yang dikembangkan oleh Tim Pengembangan Kurikulum bagian Mandarin.

Bagi peserta didik khusus tingkat KB dan TK diterapkan metode pembelajaran Learning Corners. Dengan metode ini, peserta didik dapat memilih corners sesuai minat dan karakteristik untuk mengembangkan daya berpikir kritis dan pemecahan masalah.

“Kami ingin turut berkontribusi dalam kemajuan bidang pendidikan. Pada tanggal 14 November 2024, pihaknya telah memulai pembangunan Sekolah Terpadu Sedaya Bintang yang perdana di Bandung,” ujar Aida Halim.

“Setelah diperkenalkan kepada publik pada Oktober 2024 lalu, puji syukur Sekolah Terpadu Sedaya Bintang kini memasuki tahap pembangunan. Pembangunan gedung sekolah ini dilakukan secara bertahap mengikuti program untuk tahun ajaran 2025/2026 untuk jenjang Kelompok Bermain (KB), Taman kanak-kanak (TK), dan Sekolah Dasar (SD),” tambahnya.

Baca Juga: Menag Nasaruddin Umar Resmikan Pusat Literasi Keagamaan Islam Unit Percetakan Al-Qur'an di Ciawi Bogor

Aida mengungkapkan kemampuan siswa juga dilengkapi dengan Pendidikan Budi Pekerti, Trilingual (Mandarin, Inggris, Indonesia) dan Implementasi STEAM (Science, Technology, Engineering, Art & Mathematics) pada awal Oktober 2024. Sekolah ini menempati lahan seluas 1,5 hektar dengan bangunan sekolah tahap 1 memiliki luas bangunan lebih dari 6 ribu m2.

“Pembelajaran bahasa Mandarin dari Native Speaker yang memperkuat penguasaan bahasa secara autentik. Pendekatan ini dipadukan dengan Holistic Education, yaitu pendidikan yang mengembangkan seluruh potensi peserta didik secara seimbang, mencakup potensi intelektual, emosional, fisik, sosial, estetika, dan spiritual,” ungkapnya.

Selain itu, metode pembelajaran serta kurikulum yang diberikan sesuai dengan visi untuk mewujudkan sekolah berdasarkan nilai Pancasila dengan standar mutu tinggi melalui pendidikan budi pekerti yang mengacu kepada ajaran Konfusius yang universal.

Aida Halim juga memastikan penerapan metode pembelajaran mengenai Eco-Learning Activities. Wujudnya berupa bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Para peserta didik nantinya akan mendapatkan kesempatan secara langsung untuk mempelajari berbagai aktivitas di lapangan seperti Urban Farming and Plant Nursery, Bird Conservation Lake dan Waste Management Education.

“Pembangunan tahap satu sekolah ini direncanakan rampung pada akhir Mei 2025 sehingga akan bisa memulai kegiatan pendidikan pada tahun ajaran 2025/2026.” pungkas Aida Halim.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News