Penulis: Achmad Aulia
Sonora.ID - Serat nanas asal Prabumulih mulai menembus pasar internasional. Setelah sebelumnya diekspor ke Singapura, saat ini komoditas berbasis limbah daun nanas tersebut dalam proses ekspor ke Spanyol.
Sampel serat nanas telah dikirim sekitar dua minggu lalu untuk memenuhi permintaan pasar global sebagai bahan alternatif pengganti kulit pada produk tekstil, sepatu, dan tas.
Hal ini terungkap dalam program Voice of People yang disiarkan Radio Sonora Palembang pada Rabu (12/03/2025), dipandu oleh host Weni Ramdiastuti, dengan narasumber Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sumatera Selatan, Kostan Manalu, dan Kepala Dinas Pertanian Kota Prabumulih, Alfian.
Dalam diskusi tersebut, Kostan Manalu menjelaskan bahwa Barantin Sumsel memiliki peran penting dalam memastikan serat nanas yang diekspor memenuhi standar kesehatan internasional. Sertifikasi kesehatan tumbuhan yang dikeluarkan Barantin menjadi syarat utama agar produk ini dapat diterima di pasar global.
“Kami memastikan serat nanas bebas dari hama dan penyakit sebelum diekspor. Barantin mengeluarkan sertifikat kesehatan tumbuhan agar produk ini memenuhi regulasi negara tujuan,” ujar Kostan dalam talk show tersebut.
Baca Juga: Ketua TP PKK Palembang Bantu Warga Terdampak Banjir
Sementara itu, Alfian menegaskan bahwa Prabumulih merupakan daerah penghasil nanas terbesar kedua di Indonesia setelah Lampung, dengan produksi mencapai 400 ribu ton per tahun. Saat ini, produksi serat nanas dikelola oleh sebuah koperasi yang juga mendapat suplai bahan baku dari Muara Enim dan PALI.
“Serat nanas ini berasal dari limbah daun yang sebelumnya hanya dibuang. Dengan inovasi ini, daun nanas bisa diolah menjadi serat bernilai ekonomi tinggi. Selain itu, kami juga tengah meneliti potensi buah nanas untuk dijadikan produk kalengan agar lebih tahan lama,” kata Alfian.
Namun, ekspor serat nanas hingga saat ini masih dilakukan melalui Kota Palembang karena faktor regulasi dan perizinan. Alfian berharap ke depan ekspor langsung dari Prabumulih bisa diwujudkan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing produk lokal.
Kostan menambahkan bahwa setiap proses ekspor harus memenuhi berbagai persyaratan, termasuk export permit dan sertifikasi kesehatan dari Barantin.
“Dalam ekspor ke negara lain, kita harus memastikan semua regulasi terpenuhi, termasuk izin ekspor yang dikeluarkan oleh instansi terkait,” pungkasnya.
Program Voice of People Radio Sonora Palembang ini menjadi ruang diskusi bagi masyarakat dan pemangku kepentingan untuk membahas berbagai isu strategis, termasuk pengembangan ekspor komoditas unggulan dari Sumatera Selatan.