Sonora.ID - Implementasi layanan Quick Response Code Indonesian Standard tanpa pindai atau QRIS Tap diharapkan dapat semakin meningkatkan inklusi keuangan pada masyarakat.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Dicky Kartikoyono mengatakan masyarakat yang unbanked diharapkan menjadi terdorong untuk membuka akun rekening sehingga mengakses terhadap layanan keuangan formal.
"Tahun ini kami tidak menargetkan berapa nilai transaksi (pada QRIS Tap). Karena kami lebih mendorong untuk ke arah inklusinya, yaitu penggunanya (inklusi keuangan masyarakat),” kata Dicky di Gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Dicky mengatakan, digitalisasi sistem pembayaran sejalan dengan program Asta Cita pemerintah. Per hari ini, BI resmi memberlakukan tarif merchant discount rate (MDR) transaksi QRIS sebesar 0 persen alias gratis dari semula 0,4 persen khusus untuk merchant badan layanan umum (BLU) dan public service obligation (PSO).
MDR QRIS merupakan biaya jasa yang dikenakan kepada merchant oleh penyelenggara jasa pembayaran (PJP) saat bertransaksi menggunakan QRIS.
Selain transportasi umum, BI secara bertahap mengimplementasikan QRIS Tap pada BLU dan PSO di sektor lainnya seperti sektor kesehatan, kawasan pariwisata, pendidikan, hingga pengelolaan dana dan barang atau jasa lain.
Pada peluncuran hari ini, QRIS Tap sudah bisa digunakan pada total 2.353 merchant yang terdiri dari 135 transportasi umum, 1.528 ritel, 550 rumah sakit, 138 UMKM, dan tiga tempat parkir.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Santoso Liem menyampaikan bahwa QRIS Tap menjadi game changer bagi Indonesia.
Menurutnya, ASPI mendukung program BI ini karena bertujuan untuk menggairahkan perekonomian, mempermudah sistem pembayaran, serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
“Terima kasih karena kepercayaan dari Bank Indonesia, peran asosiasi adalah mendorong supaya semua PJP yang berjumlah 257 PJP, kita dorong supaya mensukseskan QRIS Tap ini,” ujar
Santoso.
Sementara itu, perbankan seperti Bank DKI mendukung program Bank Indonesia (BI) seiring peluncuran QRIS Tap NFC oleh Bank Indonesia yang turut diimplementasikan dalam fitur pembayaran QRIS pada aplikasi JakOne Mobile Bank DKI.
Acara peluncuran ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Perhubungan RI, Dudy Purwagandhi, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, Ketua Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Adiwan Fahlan Aritenang, serta Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo.
Selain itu, turut hadir pula jajaran direksi perwakilan dari berbagai institusi keuangan, transportasi, dan layanan publik, seperti MRT Jakarta, KCI, LRT Jakarta, LRT Jabodebek, TransJakarta, dan Perum Damri.
Inovasi ini memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi non tunai secara lebih cepat dan mudah dengan hanya menempelkan perangkat selular pada mesin pembayaran yang mendukung fitur NFC. Sebagai tahap awal, QRIS Tap NFC diterapkan dalam proyek percontohan di sektor transportasi dan layanan publik.
Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo, menyampaikan bahwa penerapan QRIS Tap NFC dalam JakOne Mobile merupakan bagian dari transformasi digital Bank DKI guna mendukung ekosistem pembayaran yang lebih efisien dan inklusif di Jakarta.
“Sebagai bagian dari sinergi dengan kebijakan Bank Indonesia, Bank DKI terus berinovasi dalam memberikan layanan perbankan digital yang memudahkan masyarakat, khususnya dalam mendukung sektor transportasi publik," pungkasnya
Lebih lanjut Agus mengatakan bahwa penerapan teknologi ini sejalan dengan upaya digitalisasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mendukung konsep smart city, di mana masyarakat dapat merasakan kemudahan dalam melakukan transaksi keuangan yang lebih cepat, aman, dan terintegrasi.