Mendikdasmen Abdul Muti
Mendikdasmen Abdul Muti (Dok Istimewa)

Kemendikdasmen Rilis Rapor Pendidikan 2022-2024: Capaian Literasi dan Numerasi Meningkat, Masih Ada PR

Jumar Sudiyana - Selasa, 18 Maret 2025 | 18:21 WIB

Jakarta,Sonora.Id - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) merilis Rapor Pendidikan Daerah dan Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan untuk periode 2022-2024.

Plt. Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikdasmen RI, Toni Toharudin menjelaskan, Rapor Pendidikan menunjukkan proporsi murid yang mencapai kompetensi minimun dalam Literasi dan Numerasi pada Asesmen Nasional mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Proporsi murid SD/MI/Sederajat yang mencapai kompetensi minimun literasi di tahun 2024 mencapai 71,76 persen, SMP/MTs/Sederajat sebanyak 70,34 persen, sedangkan murid SMA/MA/Sederajat sebanyak 64,83 persen dan SMK/MAK sebanyak 66,03 persen.

Menurut Toni proporsi murid SD/MI/Sederajat yang mencapai kompetensi minimun numerasi di tahun 2024 sebanyak 69,51 persen, murid SMP/MTs/Sederajat sebanyak 68,1 persen, murid SMA/MA/Sederajat sebanyak 63,71 persen dan SMK/MAK sebanyak 64,02 persen.

"Kategori Baik dalam Rapor Pendidikan untuk Literasi dan Numerasi apabila proporsi murid yang mencapai kompetensi minimun dalam Literasi dan Numerasi lebih dari 70 persen," ujar Toni dalam Taklimat Media Rapor Pendidikan 2025 bersama para Redaktur Media yang digelar di Kantor Kemdikdasmen, Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025.

Meski begitu, Toni mengatakan bahwa peningkatan ini belum merata di seluruh kabupaten kota Indonesia, terlihat dari proporsi murid yang mencapai kompetensi minimum Literasi Numerasi masih sangat beragam antara kabupaten kota.

Dalam kesempatan yang sama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Abdul Mu’ti mengatakan bahwa diharapkan dengan Rapor Pendidikan ini, Indonesia dapat memiliki pendidikan bermutu dan semoga bisa menjadi masukan atau bahan evaluasi untuk kita melakukan perbaikan pada masa yang akan datang.

"Diharapkan bisa menjadi masukan bagi Pemerintah Daerah dalam rangka menjadi standar penilaian minimal yang memang menjadi bagian dari rencana strategis bagi pengembangan pendidikan secara nasional," ujar Abdul Mu'ti.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR dari Fraksi Gerindra, Himmatul Aliyah juga mengapresiasi adanya taklimat tersebut. Ia mengatakan, Rapor Pendidikan tentunya sangat bermanfaat bagi siswa dan sekolah.

"Namun, baru 51,4 persen Pemda yang memanfaatkan. Tentunya ini jadi PR bagi Kemdikdasmen bagaimana meningkatkan. Mudah-mudahan nanti dengan kementerian yang baru akan lebih dahsyat meningkat ke arah yang lebih baik," katanya.

Ia juga menambahkan perlunya standar nasional pendidikan seperti SNI (Standar Nasional Indonesia).

"Standar nasional pendidikan tak hanya kualitas pembelajaran, tapi juga sarana, prasarana dan infrastrukturnya harus ada standar seperti SNI," tutupnya.