2. Terhambatnya Saluran Radiator
Kebersihan dari saluran air radiator juga wajib di perhatikan. Karena kotoran atau debu debu yang menempel pada saluran radiator dapat menghambat kinerja dari saluran tersebut.
Jika Jalur distribusi dari radiator terhambat hal ini lama-kelamaan akan menyebabkan air radiator anda tidak dapat menyalurkan elemen pelepas panas ke mesin.
Kondisi dari saluran radiator harus selalu di cek setiap 30.000 km atau 40.000 km tujuannya agar maintenace mesin agar tetap prima dan berjalan sesuai fungsinya.
Baca Juga: Mudah & Praktis, Ini Cara Hilangkan Goresan di Mobil Tanpa ke Bengkel
3. Adanya Benda Asing
Meski terkesan sepele namun hal ini dapat memberikan efek yang serius bagi kondisi air radiator kendaraan Anda.
Posisi air radiator yang berada di depan mesin dengan grill yang terbuka membuat air radiator rentan terkena kerikil atau bahkan hewa-hewan yang beterbangan.
Saat benda asing masuk kedalam grill atau kisi-kisi radiator kemungkinan untuk terjadinya kebocoran sangat tinggi.
Baca Juga: Aki Kering dan Aki Basah, Mana yang Lebih Baik untuk Kendaraan Anda?
4. Komponen Yang Getas
Fungsi dan letak air radiator yang selalu menerima panas mesin membuat beberapa komponen mengalami kegetasan.
Salah satu komponen yang rawan akan terjadi kegetasan adalah selang radiator dan tabung tabung reservoir.
Tabung yang terbuat dari plastik ini, jika terus menerus menerima hawa panas akan mengalami keretakan dan mengakibatkan air radiator anda mengalami kebocoran.
Baca Juga: Perhatikan Hal Berikut Jika Ingin Sukses Memangun Bisnis Digital