Tung menyarankan lebih baik mengalokasikan cash terlebih dahulu walaupun nantinya harus dirubah menjadi cash flow.
Karena akan ada masa dimana terjadi perang currency, dimana orang menginflasikan diri dengan mencetak uang dengan hutang besar-besaran yang mengakibatkan cadangan devisa berkurang
Jadi menurut Tung alokasi cash nya dibesarkan sesuai dengan kekayaan anda. Namun aset yang sebenarnya bukanlah cash, melainkan yang menghasilkan cash flow.
Baca Juga: Atur Laporan Keuangan Usaha Anda atau Anda Tak Akan Menikmati Hasilnya
Alokasi usaha tahan krisis
Tung menyarankan agar kita mulai masuk ke usaha-usaha yang tahan krisis. Mulai perhatikan dan melakukan riset.
Kita harus hati-hati dalam memilih usaha atau berinvestasi. Contohnya memilih investasi pada perusahaan asuransi dan usaha yang dibutuhkan manusia seperti industri makanan, sehingga walaupun dalam kondisi resesi usaha tersebut tetap dapat bertahan.
Selalu tingkatkan diri
Tung menjelaskan hal ini merupakan sesuatu yang penting. Karena apabila terjadi resesi, orang yang tidak memiliki nilai tambah dibanding orang lain akan tersingkirkan. Dan orang-orang yang melebihi kelebihan bisa jadi membantu mengatasi krisis.
Baca Juga: Peran Teknologi Finansial dalam Literasi dan Inklusi Keuangan
Antisipasi dari aturan pemerintah
Perhatikan peraturan-peraturan pemerintah. Pemerintah seringkali membuat aturan baru untuk mengatasi krisis. Dimana perubahan regulasi tersebut biasanya bisa menjadi sebuah peluang baru. Kita dapat menjadi sukses dan kaya dari krisis dengan memanfaatkan peraturan pemerintah.