Sonora.ID - Fakta bahwa Jakarta memegang peringkat teratas pada kondisi udara terburuk sedunia sudah menjadi perbincangan selama beberapa bulan belakangan ini.
Salah satu usaha yang dilakukan oleh pemerintah adalah mengurangi jumlah kendaraan yang beroperasi setiap harinya dengan memberlakukan regulasi ganjil genap.
Penerapan ganjil genap di berbagai jalan Ibu Kota bertujuan tidak hanya mengurangi kemacetan, tetapi juga untuk mengurangi polusi udara.
Baca Juga: Bikin Sering Overheat, Ini 4 Penyebab Radiator Mobil Anda Bocor
Namun, regulasi ini dianggap kurang efektif oleh Pengamat Otomotif, Bebin Djuana, karena dinilai hanya memindahkan permasalahan, bukan menyelesaikannya.
“Saya memakai teori balon. Ganjil genap ini kelihatannya menyelesaikan masalah. Kalau diukur benar berkurang karena kan dibatasi penggunaannya. Tapi kalau di tempat lain? Jalannya sudah lebih kecil, justru akan jadi lebih macet. Jalan yang tadinya relatif sepi, malah jadi macet lebih parah. Artinya kita hanya memindah-mindah polusinya,” sambung Bebin.
Maka solusi yang bisa ditawarkan adalah peralihan ke kendaraan listrik. Baik mobil pribadi maupun mobil angkutan umum seperti bus, taksi pun disarankan untuk pindah ke bahan bakar baterai atau listrik.
Baca Juga: Beda Warna Beda Penyebabnya, Simak Alasan Kenapa Knalpot Berasap